Jumat 20 Oct 2017 03:32 WIB

Della/Rizky Melaju ke Perempat Final Denmark Terbuka

Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris menjadi juara di Rutch Open Grand Prix 2017 mengalahkan rekannya sendiri, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, dengan skor 21-17, 21-16, Ahad (15/10).
Foto: Humas PBSI
Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris menjadi juara di Rutch Open Grand Prix 2017 mengalahkan rekannya sendiri, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, dengan skor 21-17, 21-16, Ahad (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan ganda putri Della Destiara Harris/Rizki Amelia Pradipta menumbangkan "raksasa" pada nomor tersebut untuk menuju putaran perempat final turnamen bulu tangkis Denmark Terbuka 2017.

Bermain di Odense Sports Park, Odense, Denmark, Kamis (19/10) malam waktu setempat atau Jumat (20/10) dini hari waktu Indonesia barat (WIB), Della/Rizki yang kini menempati posisi 98 dunia, berhasil menundukkan wakil Cina berperingkat dua dunia, Chen Qingchen/Jia Yifan, dengan bangkit dari kekalahan dalam pertarungan tiga gim 21-23, 21-18, 21-10, demikian laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

Awal gim pembuka pasangan Indonesia tertinggal jauh dari duet Cina yang langsung mencetak enam poin tanpa balas. Chen/Jia terus mendominasi jalannya laga dengan terus menjaga jarak poin meninggalkan Della/Rizki bahkan hingga sembilan angka 14-5.

Perlahan namun pasti duet Tanah Air mengejar ketertinggalan dan memperkecil jarak hingga defisit tiga angka 13-16 dan 15-18, akan tetapi duet Cina kembali menjauh dengan menambah pundi poinnya dua angka secara beruntun. Dalam keadaan duet China hanya butuh satu angka untuk memenangkan gim pertama, di luar dugaan, Della/Rizki bangkit dan berhasil mencetak lima angka beruntun untuk membuat hasil imbang 20-20.

Namun sayang selepas kedudukan imbang untuk yang kedua kalinya di 21-21, Chen/Jia berhasil mencetak dua poin beruntun yang membuat mereka mengamankan gim pembuka ini.

Momentum di akhir gim pertama tersebut membangkitkan semangat Della/Rizki untuk berbuat lebih pada gim kedua. Mereka berhasil melaju kencang dengan mencetak delapan angka tanpa balas di awal laga.

Chen/Jia tidak tinggal diam, mereka berusaha sekuat tenaga mengejar perolehan poin Della/Rizki, namun pasangan Indonesia itu bisa menjauh dan menjaga selisih poin kembali dengan pasangan Cina tersebut.

Baru pada saat tertinggal dengan kedudukan 12-18, Chen/Jia mampu mengikis defisit anga menjadi hanya dua 16-18, bahkan setelahnya mereka bisa mendekat lagi menjadikannya hanya satu angka 18-19. Akan tetapi Della/Rizki mampu keluar dari posisi kritis tersebut dan menyudahi gim kedua tersebut dengan kemenangan yang mengakibatkan pemenang pertandingan harus ditentukan dengan melalui gim ketiga.

Di awal gim pamungkas, Chen/Jia berhasil mendominasi jalannya laga walau dengan jarak hanya satu hingga dua angka. Momen bagi Della/Rizki datang saat mereka tertinggal 2-4 dengan berhasil melewati perolehan poin duet Cina menjadikan kedudukan 6-4.

Chen/Jia yang tidak mau kembali "kecolongan" berhasil memberikan tekanan lagi pada duet Indonesia dengan menyamakan kedudukan 6-6 dan 7-7. Saat posisi kembali imbang 8-8, Della/Rizki kembali menemukan pola permainan terbaiknya dengan mencetak tiga poin tanpa balas menjadikan kedudukan 11-8.

Chen/Jia kembali berusaha mengejar, namun konsistensi dan momentum kebangkitan duet Indonesia tampaknya harus mereka akui dalam laga ini setelah mereka hanya tertinggal tiga poin 13-10, mereka harus menerima kenyataan "menjadi penonton" saat Della/Rizki terus mencetak angka untuk menggapai kemenangannya sementara mereka tak mampu membalas.

Dengan hasil ini, Della/Rizki berhasil melaju ke putaran perempat final Denmark Terbuka 2017 yang sekaligus memperpanjang napas ganda putri Indonesia di turnamen berlabel Super Series Premier tersebut.

Dalam partai perempat final sendiri, Della/Rizki akan menjajal kemampuan duet Jepang unggulan enam Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto yang mengalahkan duet Thailand Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai 21-17, 21-11 untuk ke delapan besar. Bagi kedua pasangan, pertempuran di Odense sendiri akan menjadi pertemuan perdana mereka selama berkarir di bulu tangkis.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement