REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pebulu tangkis spesialis ganda Liliyana Natsir menyatakan dia dan Tontowi Ahmad berusaha menikmati pertandingan dan tidak lagi terbebani dengan target gelar. Keduanya sudah mempersembahkan berbagai gelar seperti Olimpiade 2016 di Brasil dan Kejuaraan Dunia 2017.
“Kami berusaha untuk merasa enjoy di lapangan. Istilahnya gelar-gelar penting sudah kami dapatkan, masak sih di turnamen level super series ini kami seperti terbeban sekali,” kata Liliyana melalui siaran pers yang diterima Republika, Jumat (27/10).
Liliyana bersama Tontowi memastikkan menjadi wakil keempat yang lolos ke babak perempat final Prancis Open Super Series 2017, Kamis (26/10) malam waktu setempat. Pasangan unggulan ketiga ini memetik kemenangan meski dipaksa bermain tiga gim oleh pasangan Rusia, Ivan Sozonov/Evgeniya Kosetskaya, dengan skor 21-16, 17-21, 21-16.
Pemain yang lolos lainnya yakni tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Namun, Tontowi/Liliyana menjadi satu-satunya andalan pada nomor ganda campuran.
Sebab, Praveen Jordan/Debby Susanto yang ditempatkan sebagai unggulan ketiga kalah dari pasangan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Puttita Supajirakul dengan skor 21-16 21-15 di babak 16 besar. Namun, Liliyana menyatakan tidak memusingkan menjadi satu-satunya wakil ganda campuran di perempat final.
“Ya memang disayangkan karena pool kami dan Praveen (Jordan)/Debby (Susanto) atas-bawah, tetapi namanya permainan, ada yang menang dan kalah. Memang sudah keadaannya begini ya kami berusaha nikmati saja,” ujar Liliyana.
Di laga perebutan tiket semifinal Jumat malam ini, Tontowi/Liliyana akan berhadapn dengan pasangan Malaysia, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing. Kedudukan sementara 1-1 untuk kedua pasangan, di mana Tontowi/Liliyana kalah di pertemuan terakhir.
Menikmati pertandingan agaknya memang menjadi hal yang perlu dilakukan oleh pasangan ini. Liliyana mengaku kurang merasa menikmati pertandingan pada gim pertama. “Di gim pertama sebetulnya saya feel mainnya kurang enak, pukulan kurang pas,” kata dia.
Menurut dia, kondisi ini berimbas pada Tontowi pada gim kedua. “Ini pelajaran untuk Owi ke depannya, kalau partnernya sedang tidak enak mainnya, jangan ikut panik. Kan tidak selamanya saya mainnya enak terus. Seharusnya dia bisa membawa partnernya agar mainnya jadi in lagi,” kata Liliyana menjelaskan.
Tontowi mengakui dia kurang menikmati pertandingan ketika menghadapi ganda asal Rusia pada gim kedua. Dia kerap merasa ragu-ragu ketika mengembalikan bola ke arah lawan.
Akibatnya, Tontowi mengaku kerap membuat melakukan kesalahan-kesalahan sendiri yang menguntungkan lawan. “Awalnya kami bisa memegang permainan, tetapi kemudian malah saya nggak enjoy,” kata dia.
Tontowi bercerita dia kurang menikmati pertandingan karena khawatir bakal melakukan kesalahan sendiri atau takut salah mengembalikan bola. “Lalu, di game ketiga bagaimana caranya saya cari pedenya dulu,” kata Tontowi.
Tontowi/Liliyana memang telah mengoleksi berbagai gelar bergengsi, termasuk medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Juara Dunia 2013 dan 2017, hattrick All England 2012, 2013 dan 2014 dan masih banyak lagi.