Ahad 12 Nov 2017 06:59 WIB

Ihsan Tantang Momota Final Macau Open 2017

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
 Ihsan Maulana Mustofa
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Ihsan Maulana Mustofa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ihsan Maulana Mustofa akan menantang pebulu tangkis Jepang Kento Momota dalam partai final Macau Open Grand Prix Gold 2017, Ahad (12/11). Di semifinal, Ihsan menang WO atas pemain Malaysia.

Tanpa harus berkeringat di lapangan, Ihsan melenggang mudah ke babak final. Ihsan sebenarnya dijadwalkan untuk menghadapi pemain Malaysia, Zulfadli Zulkifli pada babak semifinal, Sabtu (11/11), di Rua de Ferreira do Amaral, Macau. Namun Zulkifli akhirnya memutuskan mundur karena mengalami cedera pada kaki kanannya.

"Lawan Ihsan tadi mengundurkan diri karena cedera pada kaki kanannya. Sebab kemarin waktu di delapan besar dia terpeleset sehingga cedera di kakinya," ujar Irwansyah, pelatih tunggal putra, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (12/11) dinihari WIB.

Hal ini pun menjadi keuntungan bagi tunggal putra besutan klub Djarum Kudus tersebut. Menurut Ihsan, ini bisa dimanfaatkannya untuk menyimpan energi jelang pertandingan di babak final.

"Alhamdulillah hal ini menguntungkan saya. Karena kemarin sempat lumayan menguras stamina juga habis lawan Wong Wing Ki," ujar Ihsan.

Di final, Ihsan akan berhadapan dengan Kento Momota dari Jepang. Ihsan dan Momota sebelumnya pernah sekali berhadapan di Badminton Asia Team Championships 2016. Sayang saat itu Ihsan kalah dua gim langsung dengan 17-21 dan 7-21. "Untuk besok, saya mau main bagus saja. Dia kan pemain bagus, jadi nggak mudah dimatikan. Pasti banyak relinya. Siap capek saja," kata Ihsan.

Selain Ihsan, pasangan ganda putra, Ade Yusuf Santoso/Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira juga lolos ke babak final. Ade/Wahyu mengalahkan pemain Hong Kong, Or Ching Chung/Tang Chun Man, 16-21, 21-17 dan 21-12. Di partai puncak, Ade/Wahyu akan berhadapan dengan pemain Korea, Kim Won Ho/Seung Jae Seo.

Sayangnya, hasil berbeda harus diperoleh Della Destiara Haris/Tiara Rosalia Nuraidah. Ganda putri Indonesia ini harus puas terhenti sebagai semifinalis, setelah kalah dari unggulan delapan asal Cina, Huang Yaqiong/Yu Xiaohan, 18-21 dan 15-21.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement