Kamis 28 Dec 2017 06:00 WIB

Ini Skuat Pelatnas Bulu Tangkis Musim 2018

Susy Susanti
Foto: ANTARA/Rosa Panggabean
Susy Susanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) telah merilis skuat pemusatan latihan nasional (pelatnas) untuk musim 2018 berdasarkan Surat Keputusan bernomor SKEP/070/0.3/XII/2017 tentang Promosi Atlet Bulu Tangkis untuk Masuk Pelatnas PBSI Tahun 2018.

Daftar pemain kelas utama masih diisi pemain-pemain ternama, seperti Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Greysia Polii, Jonatan Christie, dan sebagainya.

Seleksi atlet pelatnas melalui promosi dan degradasi merupakan program tahunan PBSI di mana pada akhir tahun, atlet dipulangkan ke klub masing-masing. Beberapa di antaranya akan dipanggil kembali ke pelatnas, sesuai dengan keputusan tim bidang pembinaan dan prestasi yang telah melakukan evaluasi dalam setahun bersama tim pelatih.

"Secara umum prestasi di tahun 2017 sudah cukup baik, kami dapat 38 gelar dari level international series hingga super series premier. Kami harap dengan ini, di tahun 2018 lebih baik lagi dan regenerasi menjadi lebih cepat," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti, Rabu (27/12).

Sepanjang 2017, nomor ganda putra memberikan prestasi yang luar biasa, disusul ganda campuran yang meski tidak sebanyak tahun sebelumnya, nomor ini konsisten mendulang gelar, khususnya di event-event penting.

"Nomor ganda putri sudah menunjukkan peningkatan prestasi, di mana ada tiga gelar dari ganda putri tahun ini. Secara keseluruhan progres kelihatan, ini bisa jadi angin segar khususnya di tim putri. Kami berharap bukan cuma ganda putra dan ganda campuran saja yang menjadi andalan, tetapi juga ganda putri agar di Asian Games 2018 kita bisa semakin banyak mendapat medali," tutur Susy.

Susy menyebutkan nomor tunggal putra dan tunggal putri memang agak tertinggal dibandingkan nomor lainnya, tetapi ada grafik yang meningkat, di mana dapat satu gelar super series dengan all Indonesian final yang sudah lama sekali tidak terjadi.

"Ini harus diapresiasi, tetapi tetap mesti kerja keras. Jonatan Christie, Anthony Ginting, dan Ihsan Maulana Mustofa diharapkan lebih stabil, bukan cuma di ranking 20 besar dunia, tetapi juga top 10, apalagi mereka pemain yang punya kesempatan ke Olimpiade 2020," jelas Susy.

Terdapat ketentuan baru dalam sistem pembinaan atlet penghuni pelatnas yang akan diberlakukan mulai 2018. Pertama, atlet-atlet yang tertera di SK (surat keputusan) sebagai atlet pelatnas, seluruh pembiayaan latihan dan pertandingan selama setahun akan dibiayai oleh PBSI.

Kedua, atlet dengan SK Pemantauan, di mana pembiayaan pelatihan dan pertandingan akan dibiayai oleh PBSI selama enam bulan kemudian dipantau dan dievaluasi prestasinya, jika tak memenuhi target maka statusnya akan berubah menjadi pemain magang atau bahkan dipulangkan ke klub masing-masing (degradasi).

Ketiga, pemain magang yang seluruh pembiayaan latihan ditanggung PBSI, sementara untuk pertandingan dibiayai klub masing-masing. Pemain magang pun dievaluasi penampilannya selama enam bulan, kecuali jika indisipliner, dapat dipulangkan ke klub sewaktu-waktu. Jika berprestasi akan naik menjadi pemain dengan SK Pemantauan.

Jumlah atlet penghuni pelatnas pada 2018 mengalami peningkatan menjadi 104 atlet dari 89 atlet pada 2017. Sebanyak 15 atlet dipulangkan ke klub masing-masing.

"Tahun 2018 memang akan ada perubahan. Dari segi kuota, tidak akan jauh berbeda, tapi status yang akan berbeda. Kalau yang ragu-ragu, saya nggak mau masukan ke dalam SK tetap. Magang kan bisa berapa bulan. Penilaiannya bukan cuma potensi, tapi liat attitude, kemauan dan progres kalau di pelatnas seperti apa," jelas Susy.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement