REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Satu-satunya juara Tour de France asal Jerman, Jan Ullrich, terlibat dalam insiden kecelakaan yang mengakibatkan dua orang terluka di Swiss, negara tempat tinggalnya saat ini.
"Maafkan saya. Tak ada yang tewas," kata atlet yang telah pensiun dan pada tahun lalu mengaku menggunakan doping, demikian Tabloid Swiss, Blick, Rabu (21/5).
"Saya dalam keadaan stres, saya baru pulang dari janji bertemu dan saya ingin secepatnya pulang ke rumah," kata Ullrich menambahkan.
Blick menyatakan Ullrich tidak merasa alkohol menjadi penyebab dalam kecelakaan yang terjadi Senin (19/5) malam di luar pedesaan Mattwil, bagian utara Swiss. Polisi di wilayah Thurgau, tempat Mattwil berada, mengatakan bahwa pria yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu gagal dalam tes analisa pernapasan dan izin mengemudinya langsung disita polisi di lokasi kejadian.
Hasil tes mengungkap bahwa terdapat 1,4 gram alkohol per liter darah. Padahal batas legal di Swiss adalah 0,5 gram. Saat dihubungi AFP, polisi menolak menyebut nama Ulrich.
"Kami tidak akan memberi informasi tentang identitas orangg yang terlibat dalam kecelakaan mobil," kata mereka.
Dalam pernyataannya, polisi hanya menyebut ada pengemudi berusia 41 tahun yang terlambat mengerem di persimpangan jalan dan menabrak bagian belakang kendaraan lain yang sedang berhenti di rambu lalu lintas yang meminta kendaraan berhenti.
Meskipun Ullrich baru berusia 40 tahun pada Desember lalu, polisi Swiss secara umum akan mencantumkan usia seseorang sesuai dengan ulang tahun berikutnya, jika berlangsung pada tahun yang sama saat insiden.
Mobil tertabrak tersebut terlempar ke sebuah lapangan, terguling dan berhenti dalam keadaan terbalik sementara mobil yang dikendarai mantan atlet 41 tahun itu terus melaju dan menabrak kendaraan lain. Dua orang dilarikan ke rumah sakit.
Ullrich yang pensiun pada 2007 dan pernah memenangkan Tour 1997, mengaku untuk pertama kalinya pada Juni 2013 bahwa dirinya telah menggunakan doping selama kariernya dengan melakukan transfusi dengan menggunakan darahnya sendiri, oleh dokter asal Spanyol, Eufemiano Fuentes.