REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Pemegang Kaos Merah Putih Dadi Suryadi sempat mengalami mimisan sebelum akhirnya mampu menyelesaikan etape IV Tour de Singkarak (TdS) 2014 dari Bukittinggi menuju Puncak Lawang, Agam, Sumatra Barat, Selasa (10/6).
Pebalap dari tim kontinental satu-satunya asal Indonesia yaitu Pegasus Continental Cycling Team ini mengaku sempat mengalami kecapekan sebelum lomba. Namun, setelah berjalan kondisinya mulai membaik.
"Sebelum start saya masih mimisan. Saya sempat khawatir, tapi setelah jalan kondisi saya mulai membaik," kata Dadi Suryadi usai menyelesaikan perlombaan.
Menurut Dadi, meski tidak dalam kondisi maksimal pihaknya tetap memberikan hasil terbaik. Terbukti meski tidak masuk dalam 10 besar pebalap tercepat Dadi tetap mempertahankan posisi sebagai pebalap Asia Tenggara tercepat.
Hingga etape empat kejuaraan yang didukung penuh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi dan pemerintah Provinsi Sumatra Barat ini, Dadi mampu membukukan catatan waktu 12.17.11 atau unggul tiga menit 26 detik dari Bambang Suryadi.
Meski unggul cukup jauh, pebalap berusia 25 tahun ini mengaku akan mempertahankan posisinya. Apalagi pada kejuaraan yang masuk kalender UCI ini ingin masuk jajaran atas klasemen umum yang saat ini didominasi oleh pebalap asal Iran.
"Saya ingin terus memperbaiki rangking. Makanya akan terus fokus untuk etape-etape berikutnya," kata mantan pebalap Tim Putra Perjuangan Bandung itu.
Pada etape lima semua pebalap yang finis dietape empat akan melintasi wilayah Payakumbuh menuju Danau Singkarak Solok, Rabu (11/6) sejauh 102 kilometer. Jalur ini didominasi dengan rolling jalanan datar.
Pebalap dengan spesialisasi sprint bisa dipastikan akan bersaing ketat untuk merebut Kaos Hijau (Raja sprint) yang saat ini dipegang oleh pebalap 7 Eleven Filipina, Chris Joven dengan 17 poin.