Kamis 08 Oct 2015 14:53 WIB

Pebalap Tour de Singkarak Keluhkan Kepekatan Kabut Asap

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Citra Listya Rini
Tour de Singkarak
Foto: Antara/Maril Gafur
Tour de Singkarak

REPUBLIKA.CO.ID, PAYAKUMBUH -- Kepekatan abut asap kiriman yang menyelimuti sebagian besar Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) dikeluhkan para pebalap yang sedang berlaga dalam ajang balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) 2015. Khusunya pada etape kelima yang melaju dari Kabupaten Limapuluh Kota menuju Kota Payakumbuh pada Rabu (7/10) lalu.

Salah satu pebalap dari Pegasus Continental Cycling Team, Dadi Suryadi mengatakan dirinya harus melewati kabut asap yang pekat. Bahkan, dikatakannya, kepekatan kabut asap tersebut sempat mengganggu pernafasannya. "Berbahaya. Polusinya sangat berbahaya bagi pebalap," kata Dadi, Rabu (7/10).

Dadi mengakalinya dengan memperbanyak minum air lebih banyak dari biasanya. Dengan begitu, Dadi berharap kesehatannya tidak akan terdampak paparan kabut asap.

Pebalap asal Iran, Amir Zargari menuturkan, kabut asap yang menyelimuti etape kelima, lebih pekat dari sebelumnya. Amir mengaku terganggu dengan kabut asap yang menyelimuti sepanjang daerah yang ia lalui. "Itu salah satu alasan kita tak push di etape ini," kata Zargari.

Salah satu pembalap asal Laos, Ariya Phounsavath juga merasakan terganggu akibat kabut asal yang menyelimuti setiap etape TdS. Menurutnya, asap yang menyelimuti etape kelima ini lebih pekat dari sebelumnya. "Menganggu balapan, asapnya tebal," ujarnya.

Pada etape kelima TdS 2015 ini, perlombaan dimulai dari Lembah Harau yang terletak di Kabupaten Limapuluh Kota menuju Ngalau di Kota Payakumbuh yang berjarak sepanjang 164 kilomter (km).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement