REPUBLIKA.CO.ID, BERGERAC -- Pebalap sepeda Jerman Marcel Kittel mengamankan kemenangan keempatnya di Tour de France tahun ini, ketika ia mencatatkan kemenangan meyakinkan di Tahapan Sepuluh dengan banyak melakukan sprint pada Selasa, ketika Chris Froome asal Britania mempertahankan keunggulan secara keseluruhan.
Pebalap senegara Kittel, John Degenkolb, menduduki urutan kedua dan Dylan Groenewegen asal Belanda menduduki urutan ketiga, di mana Froome tetap unggul secara keseluruhan untuk mempertahankan kaus kuning.
"Ini merupakan hari yang tenang, tidak stress sama sekali," kata Froome, yang seperti pebalap sepeda lain menikmati hari beristirahat pada Senin.
"Ini merupakan salah satu hari paling rileks yang kami miliki di Tour de France ini. Ini seperti memiliki dua hari beristirahat," tambahnya.
"Sekarang ini adalah mengenai menghemat energi untuk Pyrenees dan pegunungan Alpen," tambah anggota tim Sky Rider, yang pada Rabu akan menghabiskan hari ke-50nya mengenakan kaus kuning untuk menyamai torehan Jacques Anquetil.
Rekor tertinggi adalah pebalap sepeda Eddy Merckx dengan catatan 96 hari sebagai pemegang kaus pemimpin balapan.
Sky berada di jalur untuk menjadi tim pertama sejak tim Merckx, Faemino-Faema, pada 1970-an yang menguasai kaus itu sepanjang balapan.
Elie Gesbert, yang pada Senin nyaris menimbulkan kebakaran di hotel yang ditinggali tim Fortuneo-Oscaronya setelah meninggalkan handuk di alat pemanas elektrik untuk memicu evakuasi parsial di gedung itu, menggebrak sejak awal.
Ia didampingi oleh sesama pebalap sepeda Yoann Offredo (Wanty-Groupe Gobert) dan kedua pebalap membangun keunggulan maksimal dengan 5:30.
Bagaimanapun, laju sprinter tim itu, membuat mereka kelelahan dan mereka tercecer pada 6,8 kilometer dari garis.
Tidak satupun rivalnya yang mampu menandingi kekuatan Kittel ketika pebalap sepeda Quick-Step Floors itu mengungguli Degenkolb dengan lebih dari panjang satu sepeda, untuk memperbesar keunggulannya di klasifikasi poin.
Ini merupakan kemenangan di tahapan Tour yang ke-13 untuk Kittel, membuat dirinya mengungguli Erik Zabel dengan catatan 12 kemenangan.
"Saya tidak melihat bersepada dari posisi itu. Ini bukan mengenai menjadi VIP atau bagian sejarah," kata Kittel.
"Saya hanya melakukan apa yang terbaik, yakni sprint. Saya menikmati ajang besar bersama-sama dengan rekan setim saya. Kami saling percaya, dan ini sangat istimewa, sangat penting bagi saya."