Kamis 04 Aug 2011 16:00 WIB

Dana Pembangunan Baru Ada 10 persen, Tiga Venue SEA Games Terganjal

Rep: Ratna Puspita/ Red: Didi Purwadi
Seorang pria berjalan di depan gambar maskot SEA Games 2011.
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Seorang pria berjalan di depan gambar maskot SEA Games 2011.

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG - Persoalan dana masih menjadi kendala utama pembangunan venue SEA  Games XXVI di Kompleks Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan. Dana untuk pembangunan tiga stadion, yaitu atletik, akuatik, dan menembak yang digalang dari coorporate social responsible (CSR) perusahaan baru terkumpul Rp 33,1 miliar atau 10 persen dari total kebutuhan sekitar Rp 300 miliar.

Kordinator Project Manager Tiga Venue dari PT Prambanan Dwipaka, Endang Hidayat, mengatakan pihaknya selaku pelaksana lapangan akan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan pada September mendatang. "Tapi, tentu kami juga melakukannya dengan batas maksimal yang kami bisa. Ini adalah persoalan yang harus dipecahkan bersama," kata dia.

Pembangunan venue atletik membutuhkan sekitar Rp 90 miliar, menembak Rp 100 miliar, dan akuatik Rp 198 miliar. Kebutuhan dana direncanakan dipenuhi oleh CSR perusahaan. Hanya arena akuatik yang mendapat suntikan dana dari APBN sebesar Rp 69,8 miliar.

Tapi, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan baru mendapatkan Rp 33,1 miliar. Dana tersebut berasal dari dana bantuan PT Pusri Sriwijaya sebesar Rp 20 miliar, PT Indofood Sukses Makmur Rp 10 miliar, dan perbankan daerah sebesar Rp 3,1 miliar.

Endang mengatakan dana Rp 20 miliar sudah terserap untuk pembangunan lapangan tembak dan Rp 3,1 miliar diperuntukkan bagi kolam renang. "Sebesar Rp 10 miliar dipakai untuk stadion atletik. Tapi, hingga Senin belum kami serap dana tersebut," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement