REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman menjamin pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional XVIII di Riau berlangsung sesuai jadwal pada 9-20 September 2012, kendati muncul keraguan terkait persiapan yang hingga kini tidak maksimal.
"Sampai saat ini persiapan berjalan sesuai jadwal yang disusun PB PON dan kami pastikan PON tidak akan ditunda," katanya usai menjadi pembicara pada seminar nasional "Bangun Sinergi, Jaya Olahraga Indonesia" di kampus Universitas Negeri Surabaya, Kamis.
Ia mengatakan, pengurus KONI Pusat telah melakukan kunjungan ke Riau untuk meninjau kesiapan tempat pertandingan dan fasilitas lain yang akan digunakan.
Tono mengakui masih ada kendala dalam pembangunan sejumlah arena pertandingan, terutama terkait masalah pendanaan. "Namun, tuan rumah Riau sudah mencarikan lokasi alternatif jika nantinya arena pertandingan yang dibangun tidak selesai sesuai jadwal," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Riau HM Rusli Zainal mengatakan, wacana pengunduran jadwal pelaksanaan PON masih akan dibahas sambil melihat perkembangan kinerja panitia melakukan persiapan dalam tiga bulan ke depan.
"Masih dilihat, kalau memang kita tidak sanggup, maka bisa saja PON diundur," kata Rusli Zainal usai pertemuan dengan tim KONI Pusat dan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat di Pekanbaru, Senin (28/5).
Persiapan PON XVIII berjalan kurang maksimal, setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap terjadinya kasus dugaan suap dalam pembangunan proyek fasilitas PON di Riau.
Dalam kasus tersebut, KPK telah menetapkan sejumlah pejabat Pemprov dan anggota DPRD Riau sebagai tersangka.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Ketua Umum KONI Jawa Timur Erlangga Satriagung mengakui, persiapan PON kali ini jauh dari maksimal dan membuat banyak daerah merasa khawatir, karena banyak fasilitas yang belum siap.
"Salah satu yang kami khawatirkan adalah soal akomodasi atau penginapan atlet dan ofisial. Kami sudah memutuskan untuk mencari sendiri penginapan bagi sebagian anggota kontingen," katanya.
Ketua DPD Realestat Indonesia (REI) Jatim itu menambahkan, idealnya dua bulan sebelum pelaksanaan PON atau Juli, seluruh arena pertandingan dan fasilitas penunjang sudah harus siap.