Ahad 17 Jun 2012 19:38 WIB

Perkuat Inggris di Olimpiade London, Atlet Dayung Muslim Ini tak bisa Puasa

Rep: Umi Lailatul/ Red: Heri Ruslan
Logo Olimpiade  London 2012
Foto: ap
Logo Olimpiade London 2012

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Sbihi Moe, seorang atlet dayung asal Inggris, sumringah karena terpilih untuk memperkuat negaranya di Olimpiade London 2012.

Namun, kegembirannya memudar saat Moe sadar bahwa pelaksanaaan Olimpiade London bertepatan dengan bulan Ramadhan.

Sebagai seorang Muslim, ia tidak boleh makan atau minum di siang hari.

Moe merupakan pria keturunan Maroko yang tinggal di  Inggris. Ayahnya berasal dari Maroko sementara ibunya berasal dari Inggris. Ia sadar jika berpuasa, maka akan mempengaruhi performanya selama mendayung di olimpiade.

Ia lalu berkonsultasi kepada seorang imam. Sang imam mengatakan, jika Moe tidak bisa berpuasa di bulan Ramadhan, maka harus menggantinya di hari lain.

Mendengar saran itu, Moe mencari solusi lain agar dia masih bisa mendayung dengan baik serta juga tidak melanggar perintah agamanya.

Dia kemudian teringat kisah kiper asal Maroko Badou Zaki yang bermain di klub Real Mallorca, La Liga Spanyol.

Badou adalah seorang Muslim, namun tidak pernah berpuasa selama Ramadhan. Namun, setiap tahun ia pergi ke Maroko untuk memberi makanan untuk orang miskin sebagai ganti atas puasanya.

Akhirnya, Moe memutuskan akan mengikuti contoh Badou. Yakni menyediakan makanan untuk 60 orang fakir miskin setiap harinya untuk mengganti puasanya. Dalam lubuk hatinya, ia sebenarnya sangat merindukan puasa Ramadhan.

Jadi musim panas ini, ada sekitar 1.800 orang di Maroko  yang akan mendapatkan sumbangan makan dari pendayung Inggris ini. Pada Olimpiade London, Moe bertekad menyabet medaliemas untuk Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement