Senin 18 Jun 2012 19:54 WIB

3.000 Atlet Muslim Berlaga di Olimpiade London

Logo Olimpiade  London 2012
Foto: ap
Logo Olimpiade London 2012

REPUBLIKA.CO.ID,  Sebanyak 3.000 atlet Muslim dari berbagai negara akan berkompetisi meraih medali pada Olimpiade Musim Panas 2012 mendatang.

Mereka akan dihadapkan pada situasi yang boleh dibilang kurang menguntungkan. Apa pasal? Olimpiade London 2012 yang akan berlangsung selama 17 hari, dari 27 Juli sampai 12 Agustus, jatuh pada bulan puasa atau Ramadhan.

Itu berarti mereka harus menetapkan dua pilihan. Tetap berpuasa atau tak berpuasa dengan menggantinya pada bulan lain.

Para ahli kesehatan mengatakan bahwa puasa, terutama dalam olahraga yang memerlukan kekuatan dan ketahanan otot dapat mengganggu atlet.

Sebuah penelitian pada 2007 terhadap dua tim sepak bola Algeria yang dimuat dalam "British Journal of Sports Medicine" menemukan bahwa tingkat kecepatan, ketangkasan dan ketahanan mereka menurun secara signifikan saat berpuasa Ramadhan.

Meski demikian, Ronald Maughan, kepala kelompok kerja nutrisi pada Komite Olimpiade Internasional (IOC), mengatakan bahwa tidak ada satu negarapun yang protes ketika jadwal Olimpiade London diumumkan hampir 10 tahun yang lalu.

“Tentu saja ini merupakan isu signifikan, dan IOC sangat prihatin jika ada atlet yang merasa dirugikan,” kata Maughan.

“Tanggal-tanggal perlombaan dipilih oleh komite penyelenggara lokal [di London]. Kesempatan telah diberikan untuk mengemukakan keberatan pada jadwal pertandingan dan ternyata tidak ada yang protes.”

Maughan mengatakan bahwa keberatan atas jadwal tersebut dikemukakan oleh kelompok-kelompok atau individu-individu yang tidak secara langsung terlibat dalam Olimpiade.

Sementara itu, panitia di London telah melakukan pengaturan khusus untuk mengakomodasi para atlet Muslim yang memilih berpuasa, di antaranya dengan menyediakan makanan sahur dan makanan berbuka di setiap tempat pertandingan.

sumber : voa
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement