Rabu 08 Aug 2012 04:18 WIB

Duh..Dua Peraih Medali Olimpiade Tiga Bulan Belum Terima Uang Saku

  Triyatno Triyatno berhasil meraih medali perak pada kelas 69kg.
Foto: Paul Hanna/Reuters
Triyatno Triyatno berhasil meraih medali perak pada kelas 69kg.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Prestasi atlet angkat besi Triyatno dan Eko Yuli Irawan memang membanggakan Indonesia sebagai penyumbang medali perak dan perunggu pada Olimpiade ke-30 London 2012, namun ironisnya mereka belum menerima uang saku selama tiga bulan.

"Uang saku Olimpiade sudah diterima, tetapi uang saku Pelatnas nunggak selama tiga bulan," kata Tri ditemui usai penyerahan penghargaan dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI) di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa.

Jika ditotal, uang saku yang seharusnya mereka terima, kata Tri, sebesar Rp 15 juta (belum dipotong pajak).

Meskipun sedikit kecewa, baik Tri dan Eko lebih memilih fokus pada pertandingan. Dengan semangat mempertahankan medali pada Olimpiade Beijing 2008 dimana Tri dan Eko sama-sama meraih medali perunggu di kelas masing-masing, mereka berhasil membuktikan prestasi mereka sebagai atlet yang menyumbangkan medali untuk Indonesia. Sementara, 20 kontingen Indonesia lainnya gagal merebut medali dari cabang olahraga masing-masing.

Eko berhasil meraih medali perunggu di kelas 62 kg setelah menyelesaikan total angkatan seberat 317 kg dengan angkatan snatch 145 kg dan clean and jerk 172 kg.

Sedangkan Triyatno berhasil mencatat total angkatan 333 kg dengan menghasilkan angkatan snatch 145 kg dan clean and jerk 188 kg pada jelas 69 kg.

"Saya fokus aja, yang penting tunjukkan dulu dengan mendapat medali, baru bicara," kata atlet asal Kota Metro, Lampung itu.

"Motivasi saya jangan sampai pulang tidak membawa medali, jangan sampai sia-sia karena sudah meninggalkan keluarga," tambah Eko yang sedang menanti kelahiran anak pertamanya.

Selain atlet, Ketua Umum PABBSI (Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia), Adang Daradjatun, juga meminta perhatian dari pemerintah terhadap cabang olahraga angkat besi.

Menurut Adang, pembinaan terhadap angkat besi hanya diberikan ketika atlet akan bertanding padahal idealnya pembinaan terus dilakukan dari jauh-jauh hari. Belum lagi dari segi fasilitas, pengurus PABBSI harus mengeluarkan dana diluar bantuan pemerintah.

"Kita sekarang saja masih diminta bayar sewa kantor di Gelora Bung Karno, biaya tempat latihan, dan lain-lain," kata Adang disela-sela acara penyerahan penghargaan kepada Tri dan Eko.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement