REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Koni Pusat, Tono Suratman, mengatakan pelatnas Sea Games Myanmar 2013 akan mulai digelar 1 Oktober mendatang. Para atlet penghuni pelatnas nantinya disaring dari PON XVIII/2012 di Riau.
Ia di Jakarta, Selasa, mengatakan, mereka yang keluar sebagai juara dan peringkat tiga besar di PON akan dipanggil untuk melanjutkan pembinaan terpusat di bawah Satlak Prima.
"Kami tertolong dengan adanya PON dalam melakukan seleksi atlet untuk SEA Games 2013 nanti. Pada PON sendiri, saya berharap terciptanya pemecahan rekor nasional untuk peningkatan mutu prestasi atlet nasional. Hal ini dapat membantu KONI Pusat dan program Satlak Prima agar dappat segera memonitoring dan evaluasi untuk pelatnas jangka pendek SEA Games," ungkap Tono Suratman.
Tono menambahkan, jumlah atlet Pelatnas SEA Games 2013 dimulai dari 150 persen. Jumlah tersebut akan diisi oleh sekitar 1.200an atlet nasional. Jumlah tersebut berbeda dengan Pelatnas SEA Games 2011 di Jakarta dan Palembang lalu, dimana dimulai dari 200 persen, katanya.
Alasannya, agar proses persiapan para atlet menjadi lebih efisien dan efektif. Mengenai SK, akan diambil berdasarkan data PON yang dinilainya sudah akurat.
"Ke depannya, sebagai pelajaran dan perlu digarisbawahi, tidak boleh lagi adanya keterlambatan anggaran dan peralatan. Untuk memenangkan suatu pertandingan, segala sesuatu persiapannya harus penuh. Dengan hasil ini, maka SK pun akan langsung dihitung per 1 Oktober," tegasnya.
Sementara itu, di SEA Games 2013 nanti, cabang unggulan Indonesia seperti sepatu roda dan panjat dinding tidak dipertandingkan. Pasalnya pada SEA Games sebelumnya di Indonesia, Merah Putih mendominasi perolehan medali emas. Hal ini mengakibatkan menurunnya potensi medali Tanah Air untuk mempertahankan gelar juara umum.
Sedangkan mengenai pembiayaan, Tono mengatakan sisa APBN 2012 masih mencukupi untuk mengadakan Pelatnas. Sisa anggaran tersebut berjumlah sekitar Rp 200 miliar. Selanjutnya, pihaknya akan tetap meminta kepada pemerintah dari APBN 2013.