Senin 13 Feb 2017 09:20 WIB

Steinmeier Terpilih Sebagai Presiden Jerman

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Winda Destiana Putri
Frank-Walter Steinmeier terpilih sebagai Presiden Jerman yang baru.
Foto: TimesofIndia
Frank-Walter Steinmeier terpilih sebagai Presiden Jerman yang baru.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Mantan menteri luar negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier, terpilih sebagai Presiden Jerman pada Ahad (12/2). Steinmeier menjadi orang ke-12 yang terpilih sebagai Presiden Jerman di era pascaperang.

Steinmeier, seorang Demokrat Sosial, memenangkan 931 suara dari 1.239 suara sah oleh anggota parlemen dan perwakilan dari 16 negara bagian Jerman. Selain itu, 103 suara lainnya abstain dan 14 suara tidak sah.

Setelah Presiden Bundestag, Norbert Lammert, mengumumkan hasil pemungutan suara, semua perwakilan melakukan tepuk tangan meriah, kecuali sekitar selusin anggota partai populis, Alternative for Germany (AFD).

Partai AFD yang dikenal anti-imigran, tidak memiliki anggota parlemen di Bundestag, tetapi memiliki 10 dari 16 kursi parlemen negara Jerman. Partai ini diperkirakan menjadi partai terbesar ketiga setelah pemilihan umum pada 24 September dan mengajukan calon sendiri, yang mendapatkan 42 suara. "Saya memiliki keyakinan dalam dirinya untuk memimpin negara kita di masa-masa sulit," ujar Kanselir Jerman, Angela Merkel, setelah pemungutan suara.

Dalam pernyataan, Kremlin mengatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengucapkan selamat atas terpilihnya Steinmeier dan mengundangnya ke Moskow. Rusia selama ini selalu menginginkan agar Uni Eropa agar menghentikan sanksi terhadap Rusia atas pencaplokan di Krimea dan dukungan yang diberikan kepada kelompok separatis di Ukraina timur.

Steinmeier tahun lalu sempat menuai kritik ketika ia mengatakan keputusan NATO untuk menggelar manuver militer di Eropa Timur merupakan bentuk penghasutan perang. Sementara Partai Demokrat Sosialnya lebih memilih bersikap lembut terhadap Rusia daripada terhadap Merkel. Presiden Jerman saat ini, Joachim Gauck, dilaporkan akan mundur dari jabatannya secara resmi pada 18 Maret mendatang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement