REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Pelatih Leicester City Claudio Ranieri mengatakan, ia masih percaya bahwa dirinya adalah sosok yang tepat untuk memegang the Foxes saat ini. Juara bertahan Liga Primer ini mengalami kekalahan kelima mereka berturut-turut, setelah takluk 0-2 di markas Swansea City, Stadion Liberty, Ahad (12/2).
"Ya, saya pikir saya masih orang yang tepat untuk pekerjaan itu. Saya selalu mempertanyakan diri saya, tapi saya selalu mengatakan 'Ayo, kita bisa melakukan sesuatu yang baik'," kata Ranieri, dilansir dari Sky Sports, Senin (13/2).
Leicester kini hanya terpaut satu angka di atas Hull City yang berada di posisi ke-18 klasemen sementara alias zona degradasi. The Foxes memiliki torehan 21 angka, hanya unggul satu dari Hull. Adapun kemenangan membawa Swansea City bertahan di posisi ke-15 klasemen dengan 24 angka.
Meski demikian, Ranieri menegaskan ia bisa mengarahkan Leicester menjauh dari bahaya. Pelatih asal Italia itu mengatakan perlunya keseimbangan yang tepat.
Ia menekankan timnya agar tidak terlalu berbangga hati saat menang dan tidak begitu putus asa tatkala kalah. Ranieri mengingatkan kembali pada kinerja timnya musim lalu. Ia mengajak timnya untuk tetap berpijak pada bumi dan harus bereaksi bersama.
Pelatih berusia 65 tahun ini juga percaya para pemainnya tidak kehilangan kepercayaan. Menurutnya, para pemain mengatakan bahwa mereka ingin bereaksi dan melakukan sesuatu yang lebih baik.
"Itu penting karena saya percaya diri ketika saya dengar kata-kata ini. Tapi kami harus segera menemukan solusi," ujar dia.
Leicester City tampil mengagumkan sepanjang musim lalu. Duet penyerang Jamie Vardy dan playmaker Riyad Mahrez menorehkan 32 gol pada musim 2015/2016. Namun, pasangan ini baru mencatatkan delapan gol sejauh ini. Ia mengultimatum para pemain bintangnya untuk segera berubah jika tak ingin dicadangkan.