REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Bukopin belum tertarik menyalurkan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) mikro yang diperuntukkan untuk pekerja informal tanpa penghasilan tetap. Langkah ini sebelumnya diambil BTN untuk menyukseskan program satu juta rumah yang dicanangkan pemerintah.
Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan, perusahaan belum akan menyalurkan KPR mikro. "Bukopin belum main ke sektor KPR mikro," ujarnya kepada Republika, Senin, (13/2).
Ia menambahkan, saat ini Bukopin masih akan menyalurkan KPR biasa. "Targetnya (pertumbuhan KPR) 15 sampai 20 persen pada tahun ini," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, kredit mikro diharapkan bisa memudahkan masyarakat untuk memiliki rumah bersubsidi. Hal itu demi mendorong pembangunan perumahan di Indonesia. Menurutnya, KPR mikro diperuntukkan bagi masyarakat yang berpenghasilan antara Rp 1,2 juta-2,6 juta. KPR mikro ini ditujukan untuk pekerja informal yang selama ini belum tersentuh oleh FLPP. Sebab, FLPP saat ini hanya untuk yang berpenghasilan tetap.
Basuki menjelaskan, pada 2017 ini pemerintah menargetkan penyediaan rumah MBR sebanyak 700 ribu rumah. Sedangkan anggaran penyediaan rumah sebesar Rp 9,7 triliun dari APBN dan untuk FLPP sebesar Rp 19 triliun. Dana FLPP tersebut meningkat dari 2016 yang sebesar Rp 12 triliun. Basuki mengatakan 90 persen realisasi FLPP disalurkan melalui BTN