Senin 13 Feb 2017 21:46 WIB

Gunung Kidul Petakan Penyebab Kasus Bunuh Diri

Red: Ilham
Bunuh diri
Bunuh diri

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Satuan Tugas Berani Hidup Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah memetakan penyebab kasus bunuh diri di wilayah setempat. Pemetaan dilakukan untuk menekan angka kasus tersebut.

Ketua Satgas Berani Hidup Wabup, Immawan Wahyudi mengatakan, pencegahan bunuh diri tidak mudah karena memang sulit dideteksi. Tetapi salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah melakukan deteksi dini depresi, sebagai salah satu penyebab bunuh diri. "Berdasarkan pemetaan faktor depresi berat menjadi penyebab utama bunuh diri," kata Immawan Wahyudi.

Ia mengatakan, pihaknya akan merumuskan penanganan kasus bunuh diri meski membutuhkan metode yang lebih mendalam. "Penanganan kasus bunuh diri tidak seperti menanganani kasus penyakit HIV/AIDS, atau TBC," ulasnya.

Menurut dia, pencegahan bunuh diri tidak hanya perlu pendekatakan kemasyarakatan dan tokoh agama, tapi sampai ke tatanan keluarga. "Sehingga bagaimana upaya bunuh diri bisa diketahui sejak dini bisa ditangani," katanya.

Menurut Immawan, diperlukan tambahan tenaga psikolog pada masing-masing puskesmas. Petugas psikolog akan meneliti atau membawa lebih awal siapa warga yang berpotensi bunuh diri. Memang upaya pencegahan bunuh diri diperlukan sinergi semua pihak. Selain itu, perlu koordinasi antara pemerintah daerah, kepolisian, instansi terkait dan tokoh utama.

"Satgas sudah menerjunkan petugas melakukan upaya pencegahan bunuh diri," jelasnya.

Kapolres Gunung Kidul AKBP Nugrah Trihadi didampingi Kasubag Humas Iptu Ngadino menambahkan, kepolisian terus berusaha menekan angka kasus bunuh diri melalui dai kamtibmas yang diterjunkan ke lapangan. Namun demikian, persoalan bunuh diri memang tidak bisa hanya ditangani satu pihak. Peran serta masyarakat dan keluarga yang menjadi orang terdekat perlu dioptimalkan.

"Keluarga perlu melakukan pengawasan terhadap anggota yang berpotensi melakukan bunuh diri," katanya.

Jumlah kasus bunuh diri dengan cara gantung diri di Kabupaten Gunung Kidul bertambah menjadi sembilan kasus terhitung dari Januari hingga awal Februari. Pada Sabtu (11/2), terjadi satu kasus bunuh diri. Peristiwa ini langsung direspon Satgas Berani Hidup Pemkab Gunung Kidul.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement