REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Depok, siap membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam mensosialisasikan layanan emergency call 112. Staf bidang Penanggulangan Bencana, PMI Kota Depok, Rizqie Dipojati mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemkot Depok, terkait layanan emergency call 112 tersebut.
"Kami akan bersinergi dengan Pemkot Depok untuk menyampaikan informasi layanan emergency call 112 kepada masyarakat," ujar Rizqie, Senin (13/2).
Dia mengatakan, Layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat (NTPD) tersebut merupakan program dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), untuk mempermudah masyarakat yang membutuhkan bantuan (keadaan darurat). Kota Depok berserta Bandung, Bogor, dan Tangerang, dipilih sebagai pilot project program tersebut.
Sejak awal kemunculannya, pada Kamis 1 Desember 2016 hingga 9 Februari 2017, layanan NTPD Kota Depok sudah menerima 79.734 panggilan masuk. Dari sejumlah panggilan masuk tersebut, sebanyak 22 laporan gawat darurat berhasil diinformasikan ke instansti vertikal yang terkait.
"Khusus untuk PMI Depok, sudah ada dua panggilan yang masuk ke kami. Salah satunya ketika ada musibah atap roboh di salah satu rumah warga di Cinere beberapa waktu lalu," jelas Rizqie.
Setelah mendapatkan informasi dari layanam NTPD 112. Kemudian PMI Depok akan mengirimkan anggota, untuk mengonfirmasi kebenaran informasi yang diterima olehnya. Setelah itu, baru PMI memberikan bantuan kepada korban yang terkena musibah.
"Petugas kami siap 24 jam, untuk memberikan bantuan dan tanggap darurat. Dengan adanya layanan NTPD 112, maka penanganan yang diberikan bisa jauh lebih cepat,” kata Rizqie.