Selasa 14 Feb 2017 02:13 WIB

Instansi Pemerintah Diimbau Sediakan Pojok ASI

Ruang Ibu Menyusui
Ruang Ibu Menyusui

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan Derah Istimewa Yogyakarta mengimbau seluruh instansi pemerintah menyediakan sarana pojok ASI atau tempat menyusui ASI eksklusif untuk mendukung penyiapan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan berkualitas.

"Sampai sekarang baru 60 persen instansi pemerintahan di DIY yang menyediakan pojok ASI di lingkungan perkantoran masing-masing," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setyaning Astutie di Yogyakarta, Senin.

Menurut Pembajun, pentingnya pemberian ASI eksklusif telah dicanangkan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI eksklusif.

Selaras dengan peraturan itu Dinkes DIY telah mengeluarkan surat edaran bagi instansi pemerintah di DIY agar menyediakan ruang menyusui atau laktasi.

"Setelah instansi pemerintah kami juga meminta intansi swasta ikut menyediakan fasilitas itu," kata dia.

Ia mengatakan kurangnya dukungan fasilitas menyusui di tempat-tempat umum dapat memicu rendahnya kesadaran ibu, khususnya wanita karier untuk memberikan ASI eksklusif terhadap bayinya.

"Sebab masih rendahnya kesadaran ibu untuk memberikan ASI eksklusif saat ini kebanyakan disebabkan alasan kesibukan atau tuntutan pekerjaan," kata dia.

Pembajun mengatakan kurangnya kesadaran ibu memberikan ASI disertai pola asuh yang tidak optimal dalam jangka panjang dapat menyebabkan anak menderita penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes melitus, gagal ginjal, serta kanker.

Penyakit tidak menular, kata dia, menjadi perhatian khusus Dinkes DIY karena memiliki prevalensi meningkat setiap tahun dan sudah mulai diderita oleh para remaja mulai usia 25 tahun.

Pembajun menyebutkan, sesuai data seluruh puskesmas di DIY hingga saat ini penyakit hipertensi memiliki prevalensi paling tinggi. Sesuai data 2016 penderita hipertensi di DIY mencapai 29.105 orang, diikuti diabetes melitus mencapai 9.473 orang.

Oleh sebab itu, selain mendorong pemberian ASI eksklusif, menurut dia, Dinkes DIY juga mendorong masyarakat melakukan upaya identifikasi dini, disertai pembiasaan pola hidup sehat melalui beberapa langkah "CERDIK", yakni Cek secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet makanan secara berimbang, Istrirahat cukup dan Kelola Stress.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement