Selasa 14 Feb 2017 09:09 WIB

Bawaslu Jabar: Rawan Kecurangan di Hari Tenang

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Seorang pemilih menggunakan hak suaranya di sebuah TPS (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Seorang pemilih menggunakan hak suaranya di sebuah TPS (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Sekitar 6.000 personel Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat, telah bersiaga penuh menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2017 di Jabar, 15 Februari ini. Ada tiga kabupaten/kota di Jabar yang akan melaksanakan pilkada, yakni Kabupaten Bekasi, Kota Cimahi, dan Kota Tasikmalaya.

Menurut Ketua Bawaslu Jabar Harminus Koto, ketiga daerah tersebut sekarang diawasi ketat oleh ribuan personel Bawaslu Jabar untuk mengantisipasi munculnya kecurangan yakni, dari mulai tingkat kabupaten/kota hingga tempat pemungutan suara (TPS). "Semuanya, kini dalam posisi siaga penuh," ujar Harminus di sela-sela rapat evaluasi pembinaan penanganan pelanggaran pilkada 2017 di Kantor Bawaslu Jabar, Senin malam (13/2).

Harminus mengatakan, jumlah keseluruhan pengawas mencapai 6.058 orang. Sebanyak 3.958 pengawas bertugas di Kabupaten Bekasi, 1.120 pengawas di Kota Tasikmalaya, dan 980 pengawas sisanya di Kota Cimahi. Mereka akan mengawasi munculnya kampanye terselubung, politik uang, dan kecurangan lainnya.

"Karena saat ini (hari tenang) masa yang tepat untuk melakukan kecurangan," katanya.

Menurut Harminus, untuk mengantisipasi kecurangan sebelum pemungutan suara dilakukan, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak kepolisian dan kejaksaan yang tergabung dalam Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement