REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan mencatat 185 gempa terjadi di wilayah Sumatra Utara dalam sebulan terakhir. Gempa terjadi dengan pusat dan kekuatan yang berbeda.
Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah I Medan Syahnan mengatakan, jumlah tersebut berdasarkan data sejak 16 Januari hingga hari ini, 14 Februari. "Data sejak 16 Januari, sudah 185 kali gempa, termasuk yang dirasakan dinihari tadi," kata Syahnan, Selasa (14/2).
Syahnan menjelaskan, gempa-gempa yang terjadi di wilayah Sumut tersebut merupakan gempa tektonik. Gempa ini terjadi akibat aktivitas pergeseran seser atau lempengan lapisan bumi yang banyak ditemukan di sekitar titik gempa. Seser tersebut, lanjutnya, merupakan seser lokal yang memicu gempa dalam skala yang termasuk kategori kecil.
Dia pun membantah isu yang beredar bahwa gempa yang kerap terjadi beberapa waktu terakhir berkaitan dengan aktivitas gunung Sinabung di Karo. "Ini murni gempa tektonik akibat seser lokal yang menjadi rentetan gempa sejak 16 Januari lalu. Tidak ada kaitannya dengan aktivitas Sinabung," ujar Syahnan.
BMKG terus mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. Masyarakat, kata Syahnan, diminta untuk tetap mempedomani data yang dikeluarkan BMKG dan tidak terpengaruh isu-isu lain.
"Semua masyarakat agar waspada karena gempa sewaktu-waktu bisa terjadi dan kita tidak tahu waktunya kapan," kata dia.
Baca juga, Gempa Bumi 5,6 Skala Richter Mengguncang Sumatra Utara.
BMKG mencatat gempa terjadi dengan kekuatan yang cukup besar, Selasa (14/2) dinihari. Gempa dengan magnitude 5.2 SR terjadi pukul 03.35 WIB dengan pusat 23 km barat daya Deli Serdang dan kedalaman 10 km.
Sebelumnya, pada pukul 00.11 WIB gempa berkekuatan 4,6 SR terjadi dengan pusat 13 km barat daya Deli Serdang dengan kedalaman 10 km.
Tingginya intensitas gempa yang terjadi di Sumut dalam beberapa waktu terakhir membuat warga cemas. Apalagi, lokasi pusat gempa yang diketahui selalu berdekatan, yakni di Deli Serdang dan Karo.
Ikuti Whatsapp Channel Republika