Selasa 14 Feb 2017 20:50 WIB

Pria Diduga Saudara Kim Jong Un Tewas Diracun di Malaysia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Kim Jong Nam, kakak Pempin Korut Kim Jong Un.
Foto: ECUADOR TIMES
Kim Jong Nam, kakak Pempin Korut Kim Jong Un.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un ditemukan tewas di Malaysia, Selasa (14/2). Sumber dari pemerintahan Korea Selatan mengatakan, Kim Jong Nam lebih sering berada di luar negeri dan menolak segala publikasi terkait keluarganya.

Namun, Kepolisian Malaysia belum mengidentifikasi pria yang dimaksud. Kepala kepolisian distrik Sepang, Abdul Aziz Ali hanya mengatakan, pria Korut tak dikenal ditemukan meninggal saat menuju rumah sakit dari bandara Kuala Lumpur pada Senin (13/2).

Karyawan di ruang darurat rumah sakit Putrajaya mengatakan, pria Korea itu kelahiran 1970 dan punya nama keluarga Kim. Jaringan televisi kabel, TV Chosun mengatakan, pria itu diracun di bandara oleh dua perempuan yang diduga dari Korut.

Dua perempuan itu masih dalam pencarian. Kementerian Luar Negeri Korsel tidak mengonfirmasi laporan. Termasuk pihak pemerintahan Korut yang terisolasi. 

Kim Jong Un dan Kim Jong Nam adalah anak dari mantan pemimpin Kim Jong Il yang meninggal pada 2011, lalu. Namun, keduanya lahir dari ibu yang berbeda. 

Jong Nam diyakini dekat dengan pamannya, Jang Song Thaek yang merupakan pria terkuat kedua di Korut. Ia dieksekusi Jong Un pada 2013. 

Pada 2001, Jong Nam tertangkap di bandara Jepang karena bepergian dengan passport palsu. Saat itu, ia ingin mengunjungi Disneyland, Tokyo. Ia diketahui sering bepergian ke Hong Kong, Macau dan Cina.

Jong Nam pernah mengatakan, ia tidak tertarik dengan kepemimpinan di Korut. "Secara pribadi saya tidak ingin jadi penerus generasi ketiga," kata dia pada TV Asahi pada 2010 sebelum adiknya menggantikan sang ayah.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement