REPUBLIKA.CO.ID, MALAYSIA -- Sinergi Foundation (SF) menjadi salah satu lembaga yang diundang untuk berbicara dalam ajang "5th Southeast Asia International Islamic Philantropy Conference (SEAIIPC) di Hotel Aillion, Melaka, Malaysia, Rabu (15/2).
CEO SF, Ima Rachmalia akan menjelaskan terkait salah satu program SF, Firdaus Memorial Park (FMP) dan mengupas masalah di balik pemakaman di Indonesia.
"Masalah keterbatasan lahan pemakaman sudah begitu kompleks bagi seluruh lapisan masyarakat, apalagi ini mengakibatkan melangitnya harga sebuah kavling kuburan,” kata Ima dalam keterangan tertulis.
SEAIIPC dihelat oleh Center for Islamic Philanthropy and Social Finance (CIPSF-UiTM), Institut Manajemen Zakat (IMZ) Jakarta, dan Institut Kajian Zakat (IkaZ-UiTM). Ratusan akademisi, pakar, dan praktisi penggerak wakaf, zakat, dan keuangan mikro syariah berkumpul di acara tersebut.
"Bagi kaum dhuafa bahkan jauh lebih rumit, sebab mereka harus sanggup menyediakan dana yang mencapai jutaan rupiah untuk dapat memakamkan sanak saudaranya dengan layak," ujar Ima.
Ima bersyukur karena melalui kegiatan ini ia bisa menyosialisasikan program keumatan ini secara lebih global. Terutama, menambah jejaring dan melihat inovasi filantropi di negeri-negeri tetangga.
Lebih lanjut Ima menjelaskan, kiprah Sinergi Foundation sendiri tidak terbatas pada Firdaus Memorial Park.
Dengan wakaf dari segenap insan peduli, SF juga menggiatkan sejumlah aset wakaf produktif. Sebut saja Rumah Makan Ampera Pasteur. Dalam waktu dekat, SF pun hendak mencanangkan pembangunan Rumah Sakit Wakaf (RSW) Ibu dan Anak.