Rabu 15 Feb 2017 17:42 WIB

Antusiasme Warga Aceh Besar di Pilkada Serentak Rendah

Rep: Issha Harruma/ Red: Andi Nur Aminah
Pilkada di Aceh (ilustrasi)
Foto: Irwansyah Putra/Antara
Pilkada di Aceh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH BESAR -- Antusiasme warga Aceh Besar, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, dalam Pilkada yang digelar serentak Rabu (15/2) disebut menurun. Minat masyarakat untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dinilai tergolong rendah.

Seperti yang tampak di gampong atau kelurahan Neuheun di kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. Di kelurahan ini, pemungutan suara digelar di lapangan Balai Pelatihan Guru, Jalan Laksamana Malahayati. Ada 14 TPS kelurahan Neuheun yang berdiri mengitari lapangan ini. Warga tampak bergantian memasuki bilik-bilik setiap TPS yang hanya dibatasi tali plastik.

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 14 Neuheun Azwir mengatakan, ada 443 warga yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) di TPS-nya. Hingga pemungutan suara ditutup pukul 13.00 WIB, jumlah warga yang memberikan suara, menurut Azwir, hanya mencapai setengah dari total DPT.

"Di TPS kami yang datang kurang dari setengah, cuma 200-an dari total 443 warga," kata Azwir kepada Republika, Rabu (15/2).

Menurut Azwir, antusiasme warga dalam Pilkada kali ini jauh berkurang dibanding pemilihan-pemilihan sebelumnya. Aceh Besar merupakan salah satu daerah yang menggelar Pilgub dan Pilbup secara serentak hari ini. "Pemilu kali ini agak kurang. Misalnya, Pileg yang lalu itu 300-an yang ikut," ujar dia.

Salah seorang warga Neuheun yang ikut mencoblos, Muslimdin (56) mengamini kurangnya antusiasme warga dalam gelaran Pilkada hari ini. Dia menduga minimnya minat masyarakat untuk memilih disebabkan rasa antipati terhadap pemimpin saat ini.

"Minat pemilih agak kurang, enggak sama dengan Pemilu sebelumnya. Kurang antusias karena mungkin warga sudah enggak terlalu peduli. Mikirnya, siapa pemimpinnya tetap gitu-gitu aja," kata Muslimdin.

Hal senada disampaikan warga Neuheun lain, Nurliati (50). Menurut Nurliati, suasana berbeda terjadi dalam pemungutan suara yang selalu digelar di lapangan Balai Pelatihan Guru ini. "Biasanya berkerumun. Ini enggak rame lagi. Mungkin orang kurang suka (dengan calon yang ada). Biasanya antreannya panjang, pakai nunggu. Ini pas nyampai langsung nyoblos," kata pedagang buah ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement