REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Sulton Fatoni, mengungkapkan fokus utama Universtias Nahdlatul Ulama (UNU) memang tidak sekadar pendidikan keislaman. UNU turut akan memberkan ilmu-ilmu di bidang alam dan sosial.
"Tidak selalu fokus pada pendidikan keislaman melainkan pendidikan eksakta, sosial dan sebagainya," kata Sulton kepada Republika.co.id, Rabu (15/2).
Ia menjelaskan, pengembangan ilmu-ilmu alam dan sosial sendiri didasari format UNU sebagai lembaga pendidikan yang berorientasi universitas. Namun, PBNU sudah memberi visi kalau mahasiswa yang dididik di UNU harus miliki karakter Islam nusantara.
Selama ini, lanjut Sulton, konsentrasi UNU memang lebih kepada pendidikan keislaman, tentu dengan basis pondok pesantren. Selain itu, konsentrasi keilmuwan UNU mengacu kepada madrasah-madrasah, yang didirikan di lingkungan pondok pesantren.
"Jadi, UNU memberi pemahaman tidak hanya pendidikan umum, tapi mereka mempunyai sampingan nilai keislaman lokal," ujar Sulton.
Sulton menambahkan, dengan pendirian UNU, NU yang sejak dulu terus mengirimkan kader-kader ke universitas, saat ini mengalami kemajuan fungsi. Menurut Sulton, NU saat ini bukan cuma mengirimkan kader melainkan membawa universitas ke tengah-tengah masyarakat.