REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sami bin Abdullah al-Maghluts dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul menjelaskan, hingga kini dakwah Nabi Ilyas masih terlihat jelas di daerah Baalbek. Hal ini dibuktikan dengan berbagai peninggalan purbakala yang terdapat di daerah tersebut.
Sami al-Maghluts menyebutkan, di lembah al-Biqa', Lebanon, berdiri sejumlah benteng bersejarah di Baalbek (Ba'labaka) yang sangat terkenal dan dahulunya merupakan kota tempat tinggal kaum Nabi Ilyas. Kota itu bernama Phoenisia (Fenesia). Penduduknya menyembah berhala Baal.
Keberadaan Kota Phoenisia (Fenesia) ini, jelas Sami, sangat penting bagi masyarakat saat itu. Karena, lahan pertanian dan daerahnya subur dan makmur. Tak heran bila kemudian banyak kerajaan atau kekuasaan Romawi dan Yunani berusaha mendudukinya. Yang berhasil melakukannya adalah Alexander Macedonia (bukan Alexander The Great--Red).
''Ba'labaka muncul dalam kancah politik setelah terjadi pendudukan Alexander Macedonia. Akan tetapi, pada masa Romawi, Ba'labaka juga menjadi pusat penyembahan berhala-berhala sebagaimana sebelumnya,'' jelas Sami.
Ia menyebutkan, di daerah ini sedikitnya terdapat tiga kuil besar yang menjadi pusat wisata masyarakat setempat. Kondisi kuil itu hingga saat ini masih tampak terlihat kendati kurang terawat. Ketiga kuil itu adalah kuil Jupiter yang merupakan bangunan terbesar; kuil Bakhus, tempat diadakannya pemujaan terhadap Dewa Arak di kalangan kaum pagan yang dibangun pada abad ke-2 Masehi; dan kuil Venus (Dewa Cinta) yang dibangun pada abad ke-3 Masehi.