REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Yordania dan Lebanon pada Selasa (14/2) kembali menyampaikan perlunya membangun upaya internasional untuk mempertahankan gencatan senjata di Suriah, kata kantor berita resmi Jordania, Petra.
Dalam satu pertemuan di Amman antara Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Lebanon Michel Aoun, kedua pemimpin itu membahas dampak dari menampung banyak pengungsi Suriah di kedua negeri tersebut. Mengenai terorisme, kedua pemimpin itu menekankan perlunya meningkatkan upaya di tahap regional dan internasional guna memerangi kelompok fanatik.
Baca: Pembicaraan Perdamaian Suriah di Kazakhstan Ditunda Sehari
Sehubungan dengan masalah tersebut, kedua pemimpin itu menyerukan dilancarkannya aksi lebih banyak dari negara Arab guna menangani masalah yang menjadi keprihatinan di Dunia Arab. Kedua pemimpin tersebut menekankan pentingnya pertemuan puncak mendatang Arab, perlunya menyatukan upaya Arab dan mendorong koordinasi menangani tantangan timbal-balik.
Presiden Lebanon itu menyampaikan dukungan bagi peran Yordania dalam mewujudkan perdamaian di Timur Tengah dan memuji upaya Jordania untuk memerangi terorisme dan menyediakan dukungan kemanusiaan buat pengungsi.