REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia Riskiansyah, mengatakan pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak 2017 pada Rabu (15/2), berlangsung aman dan lancar. Meski demikian, terdapat dua daerah yang mengalami penundaan pelaksanaan pemungutan suara secara serentak.
"Secara umum, Pilkada serentak berjalan baik dan lancar. Memang ada sejumlah kekurangan tetapi masih bisa diatasi oleh petugas pelaksana pilkada serentak," ujar Ferry di Jakarta, Rabu (15/2).
Ferry mencontohkan, ada sembilan TPS di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara yang menunda pemungutan suara. Penundaan disebabkan terhalangnya distribusi logistik akibat kondisi cuaca yang buruk.
Berdasarkan peraturan KPU, solusi dari kondisi tersebut adalah pemungutan suara susulan. Pemungutan suara dapat segera dilakukan jika logistik telah tiba di Sangihe.
Sementara itu, hingga Rabu petang, Bawaslu baru mencatat dua temuan pelanggaran Pilkada. Pelanggaran pertama dilakukan oleh oknum KPPS di Buleleng, Bali. Oknum tersebut diduga melakukan rekayasa pencoblosan surat suara sehingga jumlah surat suara yang telah dipilih menjadi lebih banyak daripada jumlah pemilih.
Temuan kedua terjadi di Sulawesi Tenggara, di mana ada oknum warga yang menggunakan C6 milik orang lain. Selain pelanggaran, Bawaslu juga mencatat adanya penundaan pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Tolikara, Papua Barat.