Rabu 15 Feb 2017 21:21 WIB

Timses Ahok-Djarot Terlibat Aksi Pemukulan di TPS

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
 Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PDIP, Andapotan Sinaga terlibat kasus pemukulan di TPS 18 RW 07 Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu (15/2), sekitar pukul 11.20 WIB. Keributan tersebut terjadi karena baju kotak-kotak yang selama ini menjadi seragam pendukung pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saefullah.

Kabid Humas Polda Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan bahwa Andapotan Sinaga merupakan anggota DPRD DKI Jakarta. Ia pun menjelaskan kronologi keributan tersebut.

"Jadi intinya tadi ya, ada tim pemenangan lah dari salah satu Paslon (Andapotan) untuk mengecek ke TPS tersebut. Ternyata saksinya (saksi dari paslon nomor urut dua) tidak menggunakan baju kotak-kotak," ujar Argo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya.

Saat itu, kata Argo, Andapotan langsung menegur saksinya tersebut. Sementara, di TPS terdapat aturan bahwa tidak boleh mengenakan baju kotak-kotak atau atribut. "Ya kalau kotak-kotaknya hitam-putih kan gak masalah, tapi ini persis seperti yang digunakan untuk salah satu paslon," kata Argo.

Saat menegur saksi tersebut, datang seorang Panwas, yang merupakan adik dari Roby, Ketua RW 07 Kelurahan Petojo Utara. Namun, setelah terlibat cek-cok, adik Roby tersebut justru dipukul oleh Adapotan, sehingga Adapotan diamankan di Polsek Metro Gambir.

Setelah itu, datang lima orang menggunakan baju kotak-kotak lagi. Kemudian Roby bertanya kepada kelima orang tersebut siapa yang telah memukul adiknya tadi. Namun, ketua RW tersebut justru mendapat pukulan dari salah satu kelima orang tersebut yang bernama Marahut Sinaga (48). Roby mengalami luka di bagian pipi sebelah kiri.

Melihat kejadian itu, warga pun marah sehingga Maruhut pun menjadi korban pemukulan warga dan dibawa ke RS Cikini, Jakarta Pusat untuk menjalani perawatan. Menurut Argo, sampai saat ini pihaknya belum melakukan penahanan terhadap pelaku pemukulan dalam insiden tersebut. 

"Jadi, kita nanti menunggu dulu, karena ada saling pemukulan ya kita nanti tunggu apakah ada laporan atau tidak, misalnya ada laporan kita selesaikan," kata Argo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement