REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Alat pacu jantung (defibrillators) darurat yang disertai dengan rekaman suara bagaimana menggunakannya akan dipasang di beberapa bagian kota Adelaide (Australia) guna menyelamatkan mereka yang terkena serangan jantung.
Pemasangan pacu jantung itu merupakan bagian dari program uji coba bernilai 25 ribu dolar AS (sekitar Rp 250 juta) untuk mengurangi korban serangan jantung di kota tersebut. Warga disarankan tidak takut menggunakan alat tersebut, bahkan bila mereka tidak pernah menjalani pelatihan.
Yayasan Jantung (Heart Foundation) mengatakan alat itu sangat aman untuk digunakan. Sejumlah alat pacu jantung itu akan dipasang di Rundle Mall dan Victoria Square di pusat kota Adelaide.
Kota praja Adelaide City sudah memasang beberapa defibrillator untuk digunakan di Pusat Kegiatan Air (Adelaide Aquatic Centre), Balai Kota (Town Hal) , Central Market dan di lapangan golf.
Direktur eksekutif Heart Foundation Imelda Lynch mengatakan menit-menit pertama ketika terjadi serangan jantung adalah hal yang kritis bagi mereka yang mengalami. "Bila kita menggunakan alat pacu jantung itu terhadap mereka yang mengalami serangan jantung di lima menit pertama, maka ada 90 persen kemungkinan orang itu akan selamat." katanya.
Alat itu disertai rekaman suara bagaimana menggunakannya. "Anda tidak akan bisa mencelakakan seseorang dengan alat tersebut. Hal terburuk yang mungkin terjadi adalah bila kita tidak menggunakannya," kata Phil Martin dari Kota praja Adelaide City.
Sebelumnya, alat pacu jantung ini ditempatkan di kantor-kantor sehingga tidak bisa digunakan di luar jam kerja. Sebagai bagian dari uji coba, alat-alat ini akan ditempatkan di berbagai tempat terbuka yang didatangi oleh publik.
"Serangan jantung bisa terjadi kapan saja, tidak tergantung pada jam kerja atau jam belanja," kata Martin.
Penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian utama di Australia dan Lynch dari Heart Foundation mengatakan banyak wanita sering meremehkan hal itu tidak akan terjadi pada mereka.
"Banyak wanita berpikir penyakit jantung adalah penyakit pria dan itu sama sekali tidak benar. Jumlah wanita yang terkena serangan jantung sama banyaknya dengan pria," katanya.
Phil Martin dari Adelaide City Council mengatakan bila uji coba ini dianggap berhasil, maka alat-alat ini akan dipasang di berbagai sudut kota Adelaide.
"Dengan sebuah alat berharga 2.000 ribu dolar AS (sekitar Rp 200 juta), mesin ini lebih ramah dengan ongkos perawatan di rumah sakit, dan jauh lebih murah dibandingkan biaya pemakaman," katanya.
Diterjemahkan pukul 15:30 AEST 15/2/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini