REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) sangat giat merapikan perilaku para pelatih di atas lapangan. Setelah pelatih Arsenal, Arsene Wenger dan manajer Manchester United (MU) Jose Mourinho terkena hukuman dari FA karena perilakunya, kini giliran juru taktik West Ham United, Slaven Bilic merasakan hal serupa.
Bedanya, Wenger dan Mourinho dihukum tak boleh mendampingi timnya dalam beberapa laga, sedangkan Bilic hanya didenda. Bilic bersama asistennya Nikola Jurcevic disanksi harus membayar 8 ribu poud atau sekitar Rp 132 juta.
Dilansir laman resmi FA, hukuman ini diberikan kepada Bilic dan asistennya karena melakukan protes keras kepada wasit Michael Oliver pada laga West Ham kontra West Bromwich Albion (WBA) akhir pekan lalu.
Protes tersebut dilancarkan Bilic karena kecewa wasit mengesahkan gol penyama kedudukan yang dibuat pemain WBA Gareth McAuley pada masa injury time. Bilic menilai ada pelanggaran terlebih dulu yang terjadi kepada kiper Darren Randolph sebelum bola masuk ke gawang West Ham.
Amarah Bilic dan Juercevic membuncah karena gol tersebut membuyarkan kemenangan West Ham yang sudah unggul 2-1. Pelatih asal Kroasia itu bahkan sampai melemparkan mikropon TV yang ada di pinggir lapangan.
Menurut pernyataan resmi West Ham, baik Bilic dan asistennya menerima keputusan tersebut. Meski didenda, Bilic tak sampai harus absen mendampingi pasukannya.
"Pelatih dan asistennya akan tetap boleh mendampingi tim untuk laga selanjutnya melawan Watford 25 Februari mendatang," tulis laman the Hammers.
Sebelumnya, usai laga di Stadion Olimpiade London itu Bilic mengaku tak peduli jika harus terkena sanksi. "Apakah saya harus terkena sanksi? Saya tidak peduli,” kata Bilic.
Eks pelatih timnas Kroasia ini merasa timnya banyak dirugikan oleh keputusan wasit Michael Oliver. Selain soal mengesahkan gol lawan, Oliver juga menurutnya membuat keputusan yang merugikan tim karena menganulir gol West Ham pada menit ke-19.
"Itu sungguh membuat frustrasi. Saya menyesal, tapi saya menyesal kepada mikrofon yang saya tendang," kata Bilic.