REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan aparat dari Kepolisian RI Daerah Metro Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) ikut dilibatkan dalam menangani bencana abanjir di kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (16/2). Mereka tampak sudah bersiaga di lokasi itu sejak pagi tadi.
"Dari Rabu (15/2) malam, kami sudah dapat informasi bahwa di Katulampa Bogor curah hujan tinggi. Karena itu, kami sudah antisipasi meminta para Kapolres dan jajarannya menangani banjir, termasuk di Bukit Duri, Kemang, dan daerah lainnya," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan, saat dijumpai awak media di lokasi banjir Bukit Duri, Kamis (16/2).
Menurut Iriawan, tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam peristiwa banjir di Bukit Duri kali ini. Kendati demikian, instansinya tetap berusaha membantu mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir ke tempat yang aman. "Kalau curah hujan di Bogor sedang tinggi, sudah bisa diprediksi akan ada kiriman banjir dari sana ke Jakarta. Makanya, kami ingin memastikan tidak ada warga yang terjebak di sekitar lokasi banjir ini," kata Iriawan.
Dia mengungkapkan, sebagian warga yang terdampak banjir Ciliwung di kawasan itu diungsikan ke Aula Kompleks Garuda yang terletak di RW 01 Bukit Duri. Di sana, semua kebutuhan mereka telah disediakan tim tanggap bencana setempat. Mulai dari makanan, tempat istirahat, dan tenaga kesehatan.
"Saat ini, ada 134 orang yang mengungsi ke Kompleks Garuda. Rata-rata mereka terdiri dari kaum ibu dan anak-anak," kata Iriawan.
Dia menambahkan, instansinya menyiapkan 18 buah perahu karet dan satu unit mobil SAR untuk membantu proses evakuasi warga Bukit Duri yang terkena banjir hari ini. Selain itu, ada 56 personel dari Satuan Brimob Polda Metro Jaya yang dikerahkan ke lokasi untuk menangani bencana di kawasan tersebut.