REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sejumlah warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyebut banjir yang terjadi di Cirebon bagian timur sebagai salah satu banjir terbesar dan menimbulkan kerusakan cukup besar.
"Banjir kali ini terbesar, tidak seperti tahun sebelumnya dan bahkan suangai yang meluap membawa material seperti pohon dan lainnya," kata seorang warga Pengenan Kabupaten Cirebon, Taslim di Cirebon, Kamis (16/2).
Ia menuturkan banjir kali ini begitu besar dan cepat dan pihaknya tidak sempat mengamankan barang-barangya.
Sementara itu Faturrohman warga Desa Mertapada Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon, mengaku baru mengalami banjir sebesar ini dalam hidupnya dan ia menyaksikan secara langsung, sejumlah pohon dengan ukuran yang sangat besar, terbawa arus dan menghantam sejumlah jembatan. "Pohon dengan ukuran sangat besar, banyak yang terbawa banjir, bahkan sampai akarnya kebawa, biasanya tidak sampai begitu," tuturnya.
Dia mengaku melihat secara langsung, sejumlah besi pegangan jembatan di desanya ambrol setelah dihantam kayu dengan ukuran besar. Bukan sekadar itu, sejumlah jembatan beton kecil yang biasanya digunakan untuk lalu lintas warga, musnah dibawa air bah. "Untuk di Desa Mertapada Kulon saja, ada dua jembatan yang hanyut dan satu jembatan di Desa Buntet," tuturnya.
Dampak banjir juga dirasakan Miskad (70), dimana rumah kakek warga Desa Japura Bakti ini, ambrol diterjang banjir.
Miskad menceritakan air masuk dengan cepat saat menjelang maghrib, derasnya air yang datang membuat rumah yang hanya dihuni bersama isterinya tersebut ambruk di bagian kamarnya. "Banjir jali ini yang paling besar, dimana biasanya tidak seperti sekarang ini," tambahnya.