Kamis 16 Feb 2017 16:26 WIB

KIP Aceh Minta Masyarakat Tunggu Hasil Hitung Resmi

Rep: Issha Harruma/ Red: Muhammad Hafil
Polisi Air Polda Aceh memasukkan ogistik pilkada ke kapal patroli guna pendistribusian di pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Selasa (14/2).
Foto: Antara/Ampelsa
Polisi Air Polda Aceh memasukkan ogistik pilkada ke kapal patroli guna pendistribusian di pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Selasa (14/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDA ACEH -- Komisi Independen Pemilih (KIP) Aceh meminta masyarakat untuk menunggu hasil hitung resmi Pilkada 2017 yang mereka lakukan. Masyarakat diimbau untuk mempedomani hasil hitung manual yang saat ini masih berproses.

"Tunggu real count dari KIP. Hasil hitung manual KIP itulah yang harus jadi acuan," kata Ketua KIP Aceh Ridwan Hadi di kantor KIP Aceh, Kamis (16/2).

Ridwan mengatakan, pihaknya memiliki sejumlah mekanisme yang harus dilakukan terkait proses penghitungan suara. Saat ini, proses rekapitulasi di tingkat kecamatan telah dimulai dan akan berlangsung hingga 22 Februari kelak.

"Real count KIP ini untuk memudahkan publik melihat hasil dan merupakan perintah UU," ujar dia.

Komisioner KIP Aceh Robby Syahputra menambahkan, pihaknya tidak mempermasalahkan hitung cepat yang dilakukan berbagai pihak. Untuk diketahui, dua pasang calon, telah mendeklarasikan diri sebagai pemenang dalam hitung cepat yang tim mereka lakukan. Kedua paslon itu, yakni pasangan nomor 5 Muzakir Manaf-TA Khalid dan pasangan nomor urut 6 Irwandi-Nova.

"Apapun itu sah-sah saja. Kami tidak dalam kategori memberi pandangan terhadap hasil quick count paslon tertentu. KIP tetap berpegang pada mekanisme dan tahapan yang berjalan," kata Robby.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement