Kamis 16 Feb 2017 20:46 WIB

Kemenpora Rampungkan Draf Aturan Larangan Olimpian Tampil di PON

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Juru Bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Juru Bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sedang merampungkan draf Peraturan Menteri (Permen) tentang Batasan Atlet dalam Pekan Olahraga Nasional (PON). Juru Bicara di Kemenpora, Gatot Dewa Broto mengatakan, rancangan aturan tersebut, bakal melarang para olimpian dan atlet-atlet pelatihan nasional, turun di gelaran-gelaran lokal.

Gatot mengatakan, rencana beleid tersebut, akan diterapkan dalam PON 2020, di Papua, mendatang. "Selama ini cuma wacana-wacana (larangan). Tapi untuk PON mendatang, tidak ada wacana lagi," kata Gatot, saat ditemui di Kemenpora, Jakarta, Kamis (16/2). Dia memastikan, para olimpian serta para atlet internasional lainnya, tak bakal bisa tampil di pesta olahraga nasional.

"Jadi atlet-atlet seperti Eko (Yuli Irawan), Sri Wahyuni dan atlet-atlet kelas dunia lainnya, gak bisa lagi ada di PON," ujar dia. Akan tetapi, Gatot belum ingin menyampaikan, isi Permen tersebut, tentang kualifikasi atlet-atlet yang dilarang tampil dalam PON. "Saya lupa apakah minimal di Asian Games atau di Sea Games. Nanti saya sampaikan secara lengkapnya," sambung dia.

Gatot memastikan, atlet-atlet olimpiade tentu menjadi sasaran utama larangan turun lapangan lokal tersebut. Termasuk, atlet-atlet kelas dan kejuaraan dunia. Pun, dalam Permen tersebut, akan dibatasi soal usia atlet yang boleh tampil.

Pada gelaran PON XIX Jabar 2016, tercatat hampir semua atlet Indonesia yang berlaga di Olimpiade 2016 Brasil, turun gunung. Atlet angkat besi, Sri Wahyuni dan Eko Yuli bersaing dengan atlet-atlet amatir selama gelaran PON. Kedua lifter tersebut, mendapatkan medali emas. Sri Wahyuni mewakili Kontingen Jabar. Sementara Eko Yuli mewakili Kontingen Jawa Timur (Jatim).

Selain Eko Yuli dan Sri Wahyuni, ada lima lifter senior Indonesia yang turun 'kasta' ke PON. Mereka yaitu, Triyatno dari Kalimantan Timur dan M. Hasbi , Dewi Safitri dan Deni dari Jabar. Lifter I Ketut Ariana juga ambil bagian mewakili Kontingen Bali.

Dari cabor bulu tangkis, Praveen Jordan merupakan pasangan dari Debby Susanto di nomor ganda campuran Indonesia saat Olimpiade Brasil. Di PON Jabar tahun ini, Praveen Jordan bagian dari kontingen Jawa Tengah. Ada juga dua pelari senior Indonesia, Maria Natalia Londa dari Bali Sudirman Hadi dari Nusa Tenggara Barat (NTT).

Di cabor panahan, Riau Ega Agatha dan Ika Yuliana Rochmawati mewakili Kontingen Jatim. Pemanah M. Hanif Wijaya juga ada di daftar Kontingen Jambi  dan Hendra Purnama dari Yogyakarta. Sedangkan di cabor dayung ada nama Dewi Yuliawati dari Kontingen DKI Jakarta dan La Memo dari Maluku.

Tiga atlet Olimpiade Rio lainnya yang ikut-ikutan bersaing dengan para atlet amatir di gelaran PON. Ada nama Toni Syarifudin atlet balap sepeda dari Kontingen Jawa Tengah dan juga Yessy Yosaputra serta Glenn Victor Sutanto mewakili Kontingen Jabar di cabor renang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement