Kamis 16 Feb 2017 22:44 WIB

Dukung Anies-Sandi, Relawan Agus-Sylvi Sudah Izin Demokrat

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ilham
Relawan Agus-Sylvi dari Komite Nasional Masyarakat Indonesia (KMNI) mendeklarasikan dukungan ke paslon nomor urut tiga, Anies-Sandi di Jalan Cikajang nomor 60, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (16/2).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Relawan Agus-Sylvi dari Komite Nasional Masyarakat Indonesia (KMNI) mendeklarasikan dukungan ke paslon nomor urut tiga, Anies-Sandi di Jalan Cikajang nomor 60, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Agus-Sylvi asal Komite Nasional Masyarakat Indonesia (KMNI) mengaku sudah meminta izin Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan sebelum mengalihkan dukungan kepada pasangan Anies-Sandi. Terlebih, setiap relawan pendukung memiliki kebebasan untuk mengalihkan dukungan setelah calonnya tidak lolos putaran berikutnya.

"Tadi saya bicara dengan Sekjen (Hinca Panjaitan terkait alih dukungan dari Agus-Sylvi ke Anies-Sandi). Kita relawan memang ada, kita berjuang bersama-sama lalu setiap relawan itu punya juga kebebasan. Kebetulan kami juga jatuh cinta kepada beliau (Anies-Sandi)," kata Ketua KMNI, Alex Asmasoebrata, di Jalan Cikajang nomor 60, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (16/2).

Alex kemudian mengungkapkan alasannya mendukung pasangan Anies-Sandi di putaran dua Pilgub DKI Jakarta 2017. Itu karena Alex mengaku tidak bisa membayangkan Jakarta akan seperti apa jika Ahok-Djarot yang terpilih.

"Saya dukung Pak Anies bukan minta apa-apa. Hanya karena saya tidak tahu kalau calon yang lain (Ahok-Djatot) yang jadi, tidak tahu Jakarta akan seperti apa," kata Alex.

Alex juga mengingatkan Anies-Sandi untuk tidak melupakan janji-janji yang diucapkannya selama kampanye. Menurutnya, Anies-Sandi pasti diminta pertanggungjawaban atas janji-janji tersebut.

"Kami tidak minta apa-apa, hanya yang dijanjikan jangan tinggal janji. Kalau tidak dilakukan, tidak tahu nanti di akhirat seperti apa," kata Alex

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement