REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Jumlah korban jiwa akibat serangan bom mobil pada, Kamis (16/2), di bagian barat-daya Ibu Kota Irak, Baghdad, naik jadi 45 dan cedera 56. Laporan terkini yang kami miliki ialah 45 orang tewas dan sebanyak 56 orang lagi cedera akibat ledakan kuat bom mobil di Permukiman Baiyaa," kata sumber kepolisian, yang tak ingin disebutkan jatidirinya.
Ledakan itu terjadi pada sore hari, ketika satu mobil yang diisi bom meledak di dekat daerah komersila padat pengunjung di Permukiman Baiyaa, tambah sumber itu. "Ledakan keras tersebut menghancurkan banyak mobil warga sipil dan merusak banyak toko serta bangunan," kata sumber itu, seperti dilaporankan Xinhua. Sebelumnya, sumber tersebut menyatakan, 16 orang tewas dan 25 orang lagi cedera akibat ledakan itu.
Serangan tersebut terjadi sehari setelah serangan mematikan lain oleh bom minibus bunuh diri di permukiman padat penghuni Kota Sadr sehingga menewaskan sembilan orang dan melukai lebih dari 30 orang lagi. Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan tersebut, tapi kelompok fanatik IS, dalam kebanyakan kasus, bertanggung-jawab atas serangan mematikan yang ditujukan ke daerah padat pengunjung, termasuk pasar, kafetaria dan masjid di seluruh Irak.
"Aksi teror, kekerasan dan konflik bersenjata telah menewaskan 382 orang Irak dan melukai 908 orang lagi pada Januari di seluruh Irak," kata Misi Bantuan PBB untuk Irak.