REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua KPUD DKI Jakarta, Sumarno meminta masyarakat khususnya warga Jakarta bersabar menunggu perhitungan manual suara di Pilkada DKI. Hal ini lebih baik agar tidak menimbulkan kesimpangsiuran informasi yang saat ini beredar di media sosial.
"Jadi lebih baik warga Jakarta sabar menunggu untuk perhitungan manual, kalau dianggap scan C1 yang saat ini berjalan tidak bisa dipercaya," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (17/2).
Karena perhitungan manual tersebut lebih berjenjang mulai dari tingkat TPS, kecamatan, kota, hingga provinsi dan disaksikan oleh banyak saksi termasuk masyarakat. Sehingga proses perhitungannya bisa lebih dipercaya dan kredibel dari pada scan C1 yang mungkin dalam dua hari setelah hari pencoblosan sudah selesai.
Sedangkan data dari hasil scan C1 yang itu hanya sebagai data sanding, belum bisa menjadi dasar untuk keputusan resmi KPUD DKI. Karena itu Sumarno menegaskan perhitungan manual itulah, dapat diketahui apakah benar Pilkada DKI Jakarta ini akan berlangsung satu putaran, atau dua putaran.
Maka apabila ada informasi dari pihak-pihak yang khawatir bila sistem di KPU itu shut down atau diretas, tidak ada pengaruhnya. Terutama, kata dia, pada hasil perhitungan manual yang dilakukan secara berjenjang dan menjadi dasar hasil akhir suara nanti.
"Karena yang manual kita tidak pakai IT, benar-benar diperhitungkan bersama para saksi calon, Bawaslu, LSM pemantau dan masyarakat bisa menyaksikan dan memvideokan dari awal hingga proses akhir," ujarnya.