Jumat 17 Feb 2017 13:39 WIB

Baznas Bantu Rp 100 Juta Korban Banjir Sumbawa

Banjir melanda pemukiman sepanjang alur Sungai Brang Biji seperti Kelurahan Brang Bara, Samapuin, Brangbiji, di Kabupaten Sumbawa (Ilustrasi)
Foto: dok.Istimewa
Banjir melanda pemukiman sepanjang alur Sungai Brang Biji seperti Kelurahan Brang Bara, Samapuin, Brangbiji, di Kabupaten Sumbawa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Amil Zakat Nasional Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, telah menyalurkan bantuan senilai Rp 100 juta kepada para korban banjir di Kabupaten Sumbawa. Bantuan yang dikirimkan itu bukan dalam bentuk uang tunai, melainkan barang sesuai kebutuhan para korban banjir.

Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram H Mahsar Malacca mengatakan, barang-barang bantuan yang dikirim itu berupa paket sembako, air mineral, mi instan, selimut, perlengkapan bayi, pakaian layak pakai dan lainnya. Bantuan dari Baznas Kota Mataram itu telah dikirim pada Kamis (16/2), bersama dengan bantuan dari Pemerintah Kota Mataram, TP PKK Kota Mataram serta Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Mataram.

"Rencananya, bantuan tersebut hari ini akan diserahkan langsung oleh Pak Wali (Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh) langsung ke posko penanganan bencana Pemerintah Kabupaten Sumbawa," ujarnya, Jumat (17/2).

Menurutnya, bantuan yang diberikan kepada para korban banjir di Kabupaten Sumbawa itu sama dengan besar bantuan yang dikirim kepada korban banjir di Kabupaten Bima pada awal Januari 2017, yakni sebesar Rp 100 juta. Pengiriman bantuan ini merupakan bantuan kemanusiaan sekaligus sebagai bentuk simpati pemerintah kota serta warga Kota Mataram terhadap warga yang tertimba bencana banjir. "Semoga apa yang kita hajatkan bisa bermanfaat dan meringankan beban para korban banjir di Kabupaten Sumbawa," katanya.

Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengatakan, meski secara jumlah bantuan yang dikirim relatif kecil, namun bantuan memiliki makna yang besar. Apalagi, kata dia, bantuan yang digalang dari keluarga besar masyarakat dan Pemerintah Kota Mataram tersebut merupakan bentuk empati serta keprihatinan atas musibah yang menimpa masyarakat setempat.

Seperti diketahui, bencana banjir tidak hanya terjadi di Kabupaten Sumbawa saja, secara bersamaan banjir juga terjadi di Kabupaten Lombok Timur, tepatnya di daerah Sambelia. Beberapa waktu lalu banjir juga menghancurkan permukiman dan infrastruktur lain di Kota Bima, karena itu bencana banjir yang terjadi di banyak tempat tersebut sudah semestinya menjadi pelajaran dan peringatan bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan yang disebut dengan istilah "suistainable development" atau pembangunan berkelanjutan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement