Jumat 17 Feb 2017 16:40 WIB

Ganjar: Cadangan Pangan untuk Bencana Alam Aman

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Angga Indrawan
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan pemaparannya pada acara BUMN Menginspirasi, di SMK Negeri Jawa Tengah, Semarang, Jateng, Kamis (8/12).
Foto: Antara/R Rekotomo
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan pemaparannya pada acara BUMN Menginspirasi, di SMK Negeri Jawa Tengah, Semarang, Jateng, Kamis (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memastikan cadangan pangan untuk sejumlah daerah di Jawa Tengah yang sedang dilanda bencana alam cukup aman. Terutama di Kabupaten Brebes yang hingga saat ini jumlah pengungsinya terus bertambah.

“Saya kurang hafal berapa persisnya, namun saya pastikan stok pangan untuk menangani bencana alam ini sangat cukup,” katanya, saat mendampingi menteri Keuangan, Sri Mulyani meninjau jalan tol ruas Bawen-Salatiga, Jumat (17/2).  

Menurut Gubernur, pihaknya sudah menunjuk incident commander, dalam hal ini Komandan Kodim (Dandim) 0713/Brebes. Hari ini telah diupayakan alat berat ke sumber luapan sungai di  Brebes.

Pun demikian tim dari BPBD, TNI, Polri, semuanya sudah turun dan sekarang dalam semuanya sudah dalam penanganan. “Saya paham betul masyarakat sudah tidak sabar. Kendati demikian, pemerintah tidak bisa menyedot air banjir seketika,” katanya.

Yang ada, menurutnya, adalah menghentikan sementara aliran air Sungai Pemali yang masuk ke permukiman akibat ada tanggul sungai yang jebol Sehingga bencana banjir yang terjadi di Brebes kali ini cukup besar.

“Sama- sama banjir di Brebes di Brebes agak besar, Kudus ada sedikit. Semarang di Banjir Kanal Timur, jebolnya cukup serius namun pagi harinya langsung ditangani,” ujarnya.

Khususnya banjir di Brebes, pemerintah hendak berusaha melakukan penanggulangan sementara. Karena untuk menyiapkan program perbaikan selanjutnya membutuhkan biaya yang sangat besar.

Penanganan banjir tidak akan bisa selesai dalam satu atau dua bulan. Sebab penanganan banjir ini aada hubungannya dengan konservasi di daerah hulu, perilaku masyarakat, disamping sedimentasi yang harus dilakukan normalisasi.

“Tidak bisa serta merta, berekspetasi untuk menyulap ini dalam jangka pendek ini agak sulit. Kemarin saya sudah bertemu pak Menteri PUPR di Undip, ngobrol banyak soal itu. Prinsipnya kita akan siapkan,” paparnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement