REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) berjanji untuk membantu daerah yang terkena dampak bencana banjir maupun longsor, di mana saat ini bencana tersebut cukup banyak terjadi di daerah. Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawarsa mengatakan, pengangan bencana sebenarnya sudah dijabarkan oleh Pemerintah pusat bahwa terdapat delapan kluster yang dipersiapkan untuk memberikan bantuan bagi korban bencana.
"Kluster Kemensos saat tanggap darurat terutama pada saat pengungsian bisa dipastikan untuk membuat dapur umum, menyediakan logistik bagi pengungsi yang tidak memungkinkan masak di rumah," kata Khofifah, Jumat (17/2).
Khofifah menjelaskan, jika tanggap darurat ini ntelah usai, maka kemensos punya tugas untuk mencairkan dana jaminan hidup (Jadup). Dana ini diberikan bagi masyarakat yang mengalami rusak berat ketika terkena bencana banjir, dan berada di bantaran sungai, seperti masyarakat yang baru terkena bencanan di di Sumbawa sebanyak 52 rumah.
Sedangkan untuk hunian tetap menjadi tugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk bisa mengoordinasikan hal tersebut dengan pemerintah daerah. Sehingga keluarga yang rumahnya hanyut bisa direlokasi ke daerah yang tidak rawan bencana. Salah satu kota yang mampu melakukan relokasi ini adalah Manando. Kota di Sulawesi Utara ini mampu menyediakan hingga 1.000 rumah.
Menurut Khofifah, saat ini sedikitnya terdapat 323 daerah yang berisiko terkena bencana alam. Untuk menangani bencana di semua daerah ini, Kemensos dan beberapa lembaga telah menyiapkan stok makanan untuk mempermudah bantuan jika memang terjadi bencana di daerah-daerah tersebut.
Tempat penyimpanan ini terdapat di Bekasi, Makassar, Palembang dan beberapa daerah lain. Melalui dinas sosial masing-masing Provinsi kemudian menyalurkan bantuan ini jika terdapat daerah yang terkena bencana.