REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah Hajriyanto Y Thohari menuturkan, pemilihan nama Said Tuhuleley sebagai nama klinik apung bukan dilakukan secara kebetulan. Menurut Hajriyanto, pemilihan itu dikarenakan Said Tuhuleley dikenal sebagai pejuang kaum marginal.
"Pejuang kaum marginal di lingkungan Muhammadiyah dan merupakan putra Maluku asli, Saparua lebih tepatnya," kata Hajriyanto, Jum'at (17/2).
Ia menerangkan, Said pernah pula mengabdi sebagai Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah, hingga berpulang pada 9 Juni 2015 lalu. Said, lanjut Hajriyanto, gigih menjalankan berbagai program peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.
Hajriyanto menekankan, kepergian Said Tuhuleley bukan cuma meninggalkan duka bagi masyarakat miskin, melainkan kehilangan seluruh keluarga besar Muhammadiyah. Maka itu, nama besar Said Tuhuleley dengan bangga telah diabadikan menjadi nama Klinik Apung Said Tuhuleley.
"Muhammadiyah merasa kehilangan kader terbaik yang getol membumikan konsep ‘dakwah sosial’ dalam praktik sehari-hari itu," ujar Hajriyanto.