REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ketua Tim pemenangan pasangan Rano-Embay, Ahmad Basarah mengatakan, kecurangan saat Pilgub Banten diindikasikan terstruktur, sistematis dan masif (TSM). Basarah mengatakan, timnya sudah mengantongi bukti-bukti yang bisa dijadikan pijakan untuk tindakan selanjutnya.
"Bukti-buktinya sudah kita kumpulkan dan menurut pendapat hukum kami telah memenuhi unsur TSM," ujarnya saat konferensi pers di Rano-Embay Center di Jalan Pulau Dewa III, Kelapa Indah, Tangerang, Jumat (17/2).
Dengan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan, Basarah mengatakan akan melakukan langkah selanjutnya yakni menolak berita acara dari KPU Kota Tangerang, tempat yang menurut dia ditemukan banyak kecurangan TSM. "Kemungkinan besar kami akan melakukan legal action berupa penolakan berita acara KPU kota Tangerang," jelasnya.
Hal tersebut diperjelas oleh Tim Hukum Rano-Embay, Sira Prayuna. Sira mengatakan, timnya akan melakukan verifikasi berbagai temuan kecurangan terkait Pilkada Banten. "Hari ini kami mendapat penugasan dari pak baskara untuk melakukan verifikasi terhadap berbagai temuan pelanggaran kecurangan pemilu," katanya.
Sira mengatakan, hal tersebut harus dilakukan untuk menciptakan Pilgub yang sesuai dengan slogan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. "Ini penting artinya dalam kerangka untuk bagaimana kita menghasilkan sebuah proses pemilu yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum," katanya.
Baca juga, Rano Karno Optimistis Menang Pilkada Banten.
Di meja konferensi pers, Sira menunjukkan 5 boks bukti kecurangan yang diperlihatkan ke awak media. Kata dia, bukti yang ditunjukkan adalah sebagian kecil dari riuan kecurangan yang ditemukan timnya.
"Ini bukti sengaja ditempatkan sebagian kecil dari ribuan bukti yang ada di pusat tabulasi hasil rekapitulasi perhitungan suara kami, dan tidak bisa kita keluarkan semua," katanya.
Berdasarkan perhitungan sejumlah lembaga survei, pasangan Wahidin-Andika unggul sangat tipis dibandingkan Rano-Embay.
Ikuti Whatsapp Channel Republika