Jumat 17 Feb 2017 22:31 WIB

Kasus Pembunuhan Kim Jong-Nam, Mantan Mertua Yakin Aisyah Dijebak

Rep: Muhyiddin/ Red: Bilal Ramadhan
Wartawan meliput lokasi rumah bekas Siti Aisyah, Warga Negara Indonesia (WNI), yang diduga sebagai salah satu pembunuh Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Tambora, Jakarta, Jumat (17/2).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Wartawan meliput lokasi rumah bekas Siti Aisyah, Warga Negara Indonesia (WNI), yang diduga sebagai salah satu pembunuh Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Tambora, Jakarta, Jumat (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan mertua Siti Aisyah, Liang Kiong (59) mengaku dirinya baru mengatahui kasus pembunuhan Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, setelah awak media mendatangi rumahnya di kawasan Jakarta Barat.

"Tadinya saya enggak tahu, pas wartawan datang, baru tahu itu. Enggak tahu saya sebelumnya," ujar pria yang biasa disapa Akiong tersebut saat ditemui di rumahnya di Jalan Samarasa I No 3 RT 07 RW 05, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Jumat (17/2).

Ia pun mengaku tidak yakin saat pertama kali mengetahui bahwa mantan menantunya tersebut terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut. Pasalnya, banyak orang yang mempunyai nama 'Aisyah'. "Saya kaget enggak mungkin, kan nama Aisyah banyak. Benar-benar enggak nyangka, orang baik gitu juga," ucapnya.

Ia pun meyakini bahwa menantunya tersebut hanya dijebak dalam kasus pembunuhan yang tengah menjadi sorotan berbagai negara tersebut. "Ya sepertinya dia dijebak. Lihat di TV," kata dia.

Seperti diketahui, sebelumnya, Kim Jong-Nam tewas dalam perjalanan dari bandara internasional Kuala Lumpur menuju rumah sakit pada Selasa (14/2). Saat kejadian, Jong-nam sedang menunggu penerbangan ke Makau. Ia tiba-tiba disergap dari belakang oleh seorang wanita, dan Siti Aisyah menyemprotkan cairan ke Jong-Nam.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement