REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika kembali mengadakan acara Pelatihan Akuntansi Masjid. Acara yang sudah berlangsung ketiga kali ini merupakan bentuk komitmen untuk membentuk masjid yang lebih profesional.
Acara pertama kali dilakukan pada Desember tahun lalu di Padang. Kemudian komitmen tersebut dilanjukan Januari lalu di kantor Republika, Pejaten, Jakarta Selatan.
"Setelah Padang itu, kami ingin rutin mengadakannya di kantor kami sendiri," kata Wakil Pemimpin Redaksi Republika, Nur Hasan Murtiaji ketika membuka acara "Pelatihan Akuntansi Masjid", Sabtu (17/2).
Nantinya masjid tidak hanya bergelut dengan masalah fisik semata saja. Namun, sesungguhnya permasalahan yang substantif seperti pengelolaan keuangan yang baik.
Dengan pengelolaan lebih profesional, maka kepercayaan terhadap masjid akan semakin meningkat. Terlebih lagi pengelolaan keuangan yang modern dengan menggunakan sistem teknologi.
"Mereka nantinya akan diminta untuk melaporkan keuangan sistem uang yang berbasis online, jadi orang lain bisa melihat juga," kata Hasan.
Acara yang diikuti oleh 15 orang ini dibuka untuk umum, terutama bagi anggota masjid yang ingin memulai akuntansi masjid yang transparan dan akuntabel. Peserta yang ikut pun diharuskan untuk membawa laptop dan buku keuangan masjid agar bisa langsung mempraktikan materi saat itu juga.