Sabtu 18 Feb 2017 12:21 WIB

Dinkes Tangerang Kesulitan Obati Penderita Kusta

Kusta
Foto: 7amlha.com
Kusta

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Aparat Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, mengalami kendala dalam mengobati para penderita penyakit kusta di daerah itu. "Warga lapor ada penderita kusta tapi ketika didatangi petugas mereka enggan menemui dengan berbagai alasan," kata Kepala Puskesmas Sepatan Timur, Tati Haryati di Tangerang, Sabtu (18/2).

Tati mengatakan petugas medis ingin mengecek kondisi kesehatan, tapi penderita tetap menolak untuk ditemui. Malahan, katanya ada keluarga penderita sengaja menyembunyikan si penderita. Masalah seperti itu sering dialami petugas medis.

Bahkan petugas medis sampai dua hingga tiga jam menunggu di rumah penderita, tapi tidak juga mau keluar untuk diperiksa. "Kami tidak dapat memaksa karena merupakan hak mereka untuk diperiksa kesehatan oleh petugas medis," katanya.

Pernyataan tersebut terkait Pemkab Tangerang, berupaya secara maksimal untuk menurunkan jumlah warga yang menderita penyakit kusta dengan melakukan pemeriksaan medis secara berkala kepada pasien. Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan stigma yang melekat pada penderita kusta di tengah warga bahwa mereka kadang dikucilkan karena kondisi fisik dan kesehatan yang dialami.

Padahal berdasarkan medis penyakit kusta tidak menular. Kadang warga mengasingkan penderita menyebabkan mereka harus menyingkir dari lingkungan sekitar.

Bahkan keluarga mereka terkadang kurang peduli terhadap korban penderita kusta. "Ini merupakan masalah serius yang dialami petugas medis," katanya.

Kepala Dinkes Pemkab Tangerang Desi Riani mengatakan berdasarkan evaluasi petugas selama 2016 terdapat sebanyak 398 penderita kusta. Dia mengatakan ketika ditanyakan kepada keluarga penderita mengapa tidak mau diobati, mereka malah diam saja.

Meski begitu, bagi penderita anak-anak atau usia remaja, petugas akhirnya menyiasati dengan cara pemerikaan rutin kesehatan warga. Sebelumnya, penderita kusta yang terbanyak berada di Kecamatan Sepatan Timur dan Kresek. Mereka hidup berkelompok dan memiliki komunitas tersendiri.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement