REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengatakan ingin para pemuda punya semangat lebih tinggi dalam mengaji Alquran. Salah satu upaya membangun semangat mengaji tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan seni baca Alquran.
"Kami juga mempunyai program nasional namanya Kirab Pemuda Nusantara yang akan melewati Aceh hingga Papua yang akan dilaksanakan selama 4 bulan. Nah, nanti dalam setiap persinggahan diadakan malam mengaji yang menampilkan seni keindahan membaca Alquran," ungkap Imam yang didampingi didampingi Plt. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah, Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda Esa Sukmawijaya dan Staf Khusus Staf Khusus Bidang Pemuda Zainul Munasichin, jumat 17/02.
Seni baca Alquran memang merupakan syiar Alquran yang menampilkan keindahaan suara dalam membaca Alquran. Imam berpendapat, acara seperti malam lailatul qiraah atau haflah tilawah, akan menjadi daya tarik agar semarak mengaji Alquran lebih bergelora.
"Sebab sekarang anak muda lebih banyak membaca medsos (media sosial) daripada mengaji. Kepalanya tertunduk seperti saat orang mengaji, tapi yang dipegangnya smartphone bukan Alquran. ini yang kita sayangkan".
Padahal, mengaji juga upaya membangun karakter bangsa dan ini sejalan dengan nawa cita yang tengah dilaksanakan pemerintah.
Kornas Nusantara Mengaji Jazilul Fawaid mengatakan untuk meningkatkan kualitas SDM manusia Indonesia yang tak hanya secara fisik, tetapi juga mental spiritual. "Agar pembangunan bangsa ini tidak melenceng dari niat awalnya, Nusantara Mengaji di seluruh negeri perlu digalakkan. Dengan program ini seluruh rakyat Indonesia yang muslim hingga ke pelosok desa bisa mendapatkan berkah," katanya.
Senada dengan itu, Dewan Penasihat Nusantara Mengaji KH. Syarif rahmat, bahkan menyebut atensi Menpora terhadap gerakan mengaji merupakan perhatian yang luar biasa. "Pemikiran dan niat pak Menteri ini sangat baik. Ini termasuk yang 'man sanna sunnatan hasanah', yakni orang yang mengajak pada kebaikan maka akan mendapat pahala orang yang mengerjakan kebaikan tersebut," tukas Kiai Syarif.