REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Badan SAR Nasional memutuskan untuk menghentikan pencarian korban speedboat yang karam di perairan Batu Payung Tinagat Tawau, Negeri Sabah, Malaysia.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara, Octavianto di Balikpapan melalui pernyataan persnya, Sabtu (18/2) mengungkapkan, tim yang melakukan pencarian selama 10 hari terhadap korban akhirnya dihentikan. Meskipun satu korban dari 15 penumpang belum ditemukan.
Sebelumnya, korban bernama Joko Rahman tersebut pernah dilaporkan selamat oleh Ardiansyah, motoris dari speedboat tersebut kepada aparat kepolisian Malaysia.
Sesuai keterangan Ardiansyah, Joko Rahman bersembunyi di rumah keluarganya di Sei Nyamuk Kecamatan Sebatik Timur (Pulau Sebatik) tetapi ketika dilakukan verifikasi, tim pencari tidak menemukannya.
Setelah tujuh hari pencarian, Basarnas bersama tim pencari lainnya memperluas area pencarian hingga perairan perbatasan Indonesia-Malaysia di Karang Unarang hingga Selat Makassar bagian utara dan barat. Namun Joko tak kunjung ditemukan.
Adapun penumpang yang berhasil ditemukan selamat bernama Budiman Muslimin (26) dan istrinya Hamsidah Massaniga (24), Ardiansyah (motoris) dan Mansur Umar (pembantu motoris).
Sedangkan korban meninggal dunia yaitu Hadra Hadda (40), Taqi Muhd Zaki (7), Muhd Faiz (6), Muhd Asraf (9), Muhammad Nasir (53), Azlan bin Moja, Nur Hafizah (2), Amiruddin Beddure (57), Hasnawati dan Nur Ainun (1).