Ahad 19 Feb 2017 13:30 WIB

Ini Sebab TPS 01 Utan Panjang Gelar Pemungutan Suara Ulang

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Israr Itah
Suasana pemungutan suara ulang Pilkada DKI di TPS 01 Utan Panjang, Kemayoran, Ahad (19/2).
Foto: REPUBLIKAFOTO/Noer Qomariah Kusumawardhani
Suasana pemungutan suara ulang Pilkada DKI di TPS 01 Utan Panjang, Kemayoran, Ahad (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat Ferid Nugroho memberikan penjelasan penyebab digelarnya pemungutan suara ulang di TPS 001 Kelurahan Utan Panjang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Pemungutan suara ulang (PSU) TPS 001 ini dilakukan pada Ahad (19/2).

Ferid mengatakan, awalnya ada dua warga Kebon Kosong berstatus suami-istri. Mereka menggunakan formulir C6 milik orang tuanya yang pulang kampung.  

"Surat C6 digunakan anak dan menantunya. Dia tidak terdaftar di mana-mana. Setelah diselidiki dan melalui konsultasi dia enggak tahu mekanisme pelaksanaan," ujar Ferid di TPS 001 Kelurahan Utan Panjang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad (19/2).

Temuan ini didapat dari laporan panitia pengawas kecamatan (panwascam). Dari hal tersebut, Bawaslu DKI Jakarta kemudian menyarankan ke KPU DKI Jakarta untuk menggelar PSU. 

Pemilihan ulang ini menggunakan surat suara dan formulir C6 yang baru. Formulir C6 tersebut dibagikan sekitar pukul 17.00 WIB, Sabtu (18/2). "Kami melibatkan RT/RW semuanya (dalam pembagian surat suara)" katanya. 

Untuk menghindari kecurangan dalam PSU, semua anggota Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) TPS 001 diganti. "Kemudian ditugaskan dari teman kecamatan dan kelurahan seluruh Kemayoran. Karena kalau kita pakai lagi sudah bermasalah nanti bermasalah lagi. Antisipasinya seperti itu," ujarnya. 

Sementara itu, Lurah Utan Panjang, Ety Kusmiati, mengatakan, daftar pemilih tetap (DPT) yang terdaftar berjumlah 601 orang. Hanya  331 orang yang memiliki formulir C6 dan 270 orang tidak memiliki formulir tersebut karena tidak terdistribusikan. 

Ety baru mendapat kabar pada Sabtu (18/2) sore WIB jika pemungutan suara harus dilakukan ulang. "Jadi kan formulir itu harus ditulis dulu dan baru disebar pukul tujuh malam," kata Ety. 

Ety menilai, dalam PSU di TPS 001 ini dapat dipastikan angka partisipasi warga menurun. Karena, Ety mengatakan, jumlah formulir C6 yang disebar lebih sedikit dibanding pada saat pemungutan suara pilkada, Rabu (15/2). Pada pemungutan suara Rabu (15/2), warga yang datang sekitar 442 dari 601 DPT. 

Meski begitu, Ety mengajak para warga untuk tetap mencoblos dalam PSU ini. Salah satunya, melakukan ajakan melalui pengeras suara di masjid sekitar wilayah. 

Menurut informasi, ada lima RT yang melakukan pemungutan suara ulang di TPS 001. Pemungutan suara tersebut sudah dilakukan sejak pukul 07.00 WIB. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement